Jumat, 22 Juli 2016

CURHATAN AKHIR KULIAH #2

* tulisan ini sambungan dari curhatan akhir kuliah #1, jika kalian belum baca curhatan akhir kuliah #1, maka disarankan untuk membaca yang #1 dulu.

Pacaran Merugikan

Bisa dibilang, waktu kuliah adalah waktu jomblo yang paling lama buat gue. Hanya satu kali gue pacaran waktu kuliah. Itupun khilaf. Bagi gue pribadi, pacaran itu gak bermanfaat banget buat perkuliahan. Banyak buang waktu, tenaga, pikiran dan yang pastinya uang orang tua. 

Gue merasakan betul ruginya pacaran, apalagi waktu kuliah. Waktu pacaran, koleksi buku gue gak nambah, yang ada malah ngurang, gara-gara gue jual buat ongkos ngedate. Waktu pacaran, tulisan gue di blog gak nambah, begitu tidak produktifnya gue. Waktu pacaran, uang gue sering berkurang, usut punya usut, ternyata pacar gue yang sering ngembat uang di dompet gue, hehehe bercanda.

Masa muda itu masa yang sangat produktif sekali gaes. Produktif yang gue maksudkan bukan produktif ngasilin anak. Ngeres aja pikirannya. Produktif disini adalah tentang berkarya. Saat-saat kuliah begini, pikiran kita itu masih fresh, waktu luang kita itu banyak, ide-ide bertaburan, semangat kita membara. Sayang banget kalau kesempatan dan semangat itu kita gunakan untuk pacaran. Mendingan berkarya kayak gue gini, nulis komedi walaupun garing, gak apa-apa. Berkarya juga banyak macamnya, gak harus nulis. Bisa buat film pendek, ngarang lagu-lagu yang positif, melukis, buat kerajinan tangan, dan sebagainya. Kalau gak berkarya ya berwirausaha, uh banyak lah pokoknya. Nah, gunain masa muda kita untuk itu, daripada pacaran dan berdua-duaan di kontrakan atau kos-kosan, kan bahaya. Yang ketiganya ntar gue,,,,,, ngintip.

***

Penyesalan Terdalam 

Salah satu hal yang buat gue nyesek ketika kuliah adalah ketika melihat orang yang gue suka udah nikah. Gue numpang curhat gak apa-apa kan?. Itu kalau hal yang buat nyesek, kalau yang buat gue nyesal alias penyeselan terdalam gue ketika kuliah adalah; gue gak ikut organisasi. Sumpah, gue nyesel banget. Organisasi itu penting kawan. Dengan berorganisasi kita bisa menambah pengalaman, wawasan, teman dan jaringan.

Bagi kalian yang ntar baru masuk kuliah ni, jangan sampai gak ikut organisasi. Jangan sampai takut organisasi karena mendengar bisikan-bisikan sumbang seperti ini; “Ikut organisasi itu buat lama kuliah”, “Ikut organisasi itu buat capek jak”, “Ikut organisasi  itu hanya ngambil minum dan makan gratis doang, jangan ikut”, “Ikut organisasi itu hanya cari sensasi”, “Ikut organisasi itu hanya pencitraan, biar bisa nyalon presiden”, jangan dengerin yang kayak gitu!. 

Gue juga dulu gitu waktu di awal-awal kuliah, gue udah dihipnotis agar gak ikut organisasi.

“Yazid, tarik nafas anda dalam-dalam!”, pesan penghipnotis. “Tarik lewat hidung, keluarkan lewat pantat!, ‘pretttttttt...........tuuuuuuttttttt.......prouttttttt.......’ suara kentut gue langsung keluar menuruti perintah.

“Jika anda mendengar ajakan senior anda untuk ikut organisasi, maka anda harus menolaknya. Karena itu bisa memperlama kuliah anda. Anda paham?”, tanya penghipnotis

Gue mengangguk-ngangguk.

“Oke, ketika anda mendengar mantan anda memanggil anda, maka bukalah mata anda!”,

“Yazid, Yazid, balikan lagi yuk!”, suaranya halus, memang seperti suara mantan gue, hanya agak serak-serak laki dikit.

Gue langsung membuka mata, pas gue liat ternyata itu senior yang ngospek gue waktu itu. “Kamu lagi, lari keliling kota Pontianak dua putaran!”. 

“Ampun bang........”

Semenjak itulah gue gak bisa ikut organisasi. Keinginan dalam hati itu sebenarnya ada, tapi ketika sampai di ruang sekretariat organisasi untuk mendaftarkan diri, gue langsung menghindar gak jadi, seperti ada yang menarik-narik gue untuk gak masuk.

Sekarang pas penghipnotisnya udah meninggal, gue baru sadar, ternyata organisasi itu penting. Kawan-kawan gue yang ikut organisasi udah pada terbang keliling Indonesia berkat ikut organisasi. Kawan-kawan gue yang ikut organisasi jadi sering aktif di kampus, ngadain kegiatan, ngadain seminar, ngadain acara pertemuan, keren lah pokoknya. Sementara mahasiswa kayak gue gini (yang gak ikut organisasi), kerjaannya pergi kuliah, pulang, tidur, sama berak, begitu terus. Menjijikkan

Organisasiphobia (takut ikut organisasi karena takut lama kuliah) itu juga gak betul. Banyak kok mahasiswa/i yang ikut organisasi malah cepat selesai kuliah. Banyak juga malah yang gak ikut organisasi tapi kuliahnya lama, contoh nyatanya gue. Jadi gak ada hubungannya antara organisasi sama lambat nyelesain kuliah.

***

Skripshit

Kita sampai di curhatan akhir kuliah gue. Yang ini sengaja gue letakkin di akhir karena gue agak malas membahasnya. Jika di dunia ini hanya ada skripsi, dosen pembimbing, dosen penguji dan staf TU, maka gue mending pilih keluar aja dari dunia ini. Sumpah.

Enam bulan, skripsi gue gak kelar-kelar. Faktor lama selesainya bukan karena gue malas, bukan itu. Faktor utamanya adalah karena gue gak rajin. Sama ya?, hehehe. Bimbingan skripsi itu gak semulus bulatan cilok, ada aja kesalnya.

“Permisi pak”, gue masuk ke ruangan dosen pembimbing gue.

Pas gue masuk, muka dosennya udah masam, “Kau lagi, kau lagi. Nanti aja ya, saya mau keluar sebentar, mau jemput anak saya di sekolah”.

Beberapa jam kemudian, pas dosennya udah datang, gue masuk lagi ke ruangannya, “Permisi pak, mau bimbingan”, gue nunduk-nunduk mendekati dosen tersebut.

“Waduh, saya mau ngajar ni. Udah telat malahan. Nanti aja ya, abis ngajar”, dia langsung ninggalin gue.

Buset.

Gue pun menunggu si dosen di salah satu kursi yang telah disediakan. Saking lamanya nunggu, tumbuhan melata merayap melilit tubuh gue. Jamur-jamur bertumbuhan di pundak gue, panuan soalnya. Sekitar tiga jam nunggu, dosennya pun datang. 

“Pak, mau bimbingan skripsi”, Gue nyodorin berkas gue.

“Simpan aja di atas meja, besok saya koreksi”, jelasnya.

“Kalau tau gitu, ngapain gak dari pagi aja bapak suruh saya letakkin di meja bapak. Kan gak capek-capek saya nunggu bapak dari pagi sampai sore begini”, gue teriak-teriak karena saking kesalnya.

Dosennya langsung kejang-kejang.

Belum lagi kalau pas dosennya ngoreksi, weuh, itu rasanya kayak makan gulali yang dibuat dari mercury

“Ini latar belakang kamu ini terlalu banyak”, dosen gue ngomel-ngomel sambil nyoret-nyoret latar belakang gue.

“Ini juga, ngapain ada bahasa aneh masuk dalam skripsi kayak gini?”, dosen gue langsung nyodorin skripsi gue supaya gue melihat bahasa aneh yang udah gue tulis.

“Mana pak?”, tanya gue

“Ini!”, dosen gue nunjuk-nunjuk ke salah satu kata , ternyata kata itu adalah; BAPER.

“Oh ini anu pak, pas saya wawancara gurunya tentang masalah metode pembelajaran, dia juga kebawa-bawa cerita masalah rumah tangganya”, jelas gue polos. “Makanya, saya bingung kata apa yang tepat untuk menggambarkan situasi itu. Daripada kelamaan bingung, saya tulis aja; ‘salah satu guru yang saya wawancarai pada saat itu sering baper ketika dia menjelaskan mengenai metode pembelajaran, sehingga saya sulit untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya’.

“Pergi!!!”, gue langsung diusir dari ruangan.

***

Cukup sekian curhatan akhir kuliah gue. Sepertinya ini adalah tulisan gue yang terakhir (stop sementara), karena besar kemungkinan gue akan mulai sibuk ngurus skripsi lagi dan juga sibuk nyari pokemon. Karena hanya itu yang bisa membuat orang tua gue bahagia, sekaligus membuat mantan gue gak bertanya lagi, “Kapan wisuda?”.

Gue akan tetap nulis, tapi entar, nunggu skripsi gue udah kelar. Kalau skripsi gue udah kelar, gue bisa masukin skripsi gue ke blog ini, biar kalian bisa baca sekaligus bisa copy untuk  tugas skripsi kalian. 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar