Lebaran
sebentar lagi ni gaes. Momen yang kita (umat Islam) nantikan ini adalah saat
yang tepat untuk membangun kehangatan bersama keluarga. Saat lebaran biasanya
kalian tidak hanya bersilaturahmi dengan keluarga kecil saja (ayah, ibu dan
saudara kandung), akan tetapi kalian juga bersilaturahmi bersama keluarga besar
(kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, keponakan, dll, pacar tidak termasuk,
mantan apalagi).
Karena
udah lama gak bertemu bersama mereka –keluarga besar-, biasanya kalian jadi
kikuk untuk memulai percakapan dan kehangatan bersama mereka. Betul gak gaes?, pengalaman
soalnya.
Atau
mungkin ada dari kalian yang belum pernah bertemu bersama keluarga besar
kalian, sehingga malu-malu untuk menyapa, berkenalan, dan mengajaknya
berdansa.
Oleh
karena itu, admin mau ngasi kalian tips ni gaes, bagaimana caranya membangun
dan memulai kehangatan bersama keluarga besar kalian.
1. Groufie
bareng Keluarga Besar
Di zaman
sekarang, kamera adalah termasuk benda yang dapat menaklukan hati umat manusia.
Dari pengamatan saya, jarang ada orang yang nolak kalau diajak berfoto groufie.
Buktinya; di media sosial sering kita lihat mereka yang groufie bareng teman,
bareng guru, bareng dosen, bareng
pejabat, sampai bareng mantan juga ada. Mereka yang diajak groufie gak pernah
terlihat marah atau menolak. Kalau udah ada kamera di depan muka, hatinya bakal
luluh dan minimal mereka yang diajak groufie akan senyum. Itu minimal ya,
biasanya ada yang lebay, sampai kayang dan cungkil balik belakang.
Gunakanlah
kekuatan kamera itu untuk memulai kehangatan bersama keluarga besar kalian. Cari
momen yang dirasa pas untuk bisa mengeluarkan kamera dan berfoto bersama.
Dijamin
deh, sukses. Minimal kakek kalian akan senyum, walau giginya tinggal dua, keponakan
kalian akan ikut nimbrung, walau hanya pake popok, paman kalian juga akan ikut
berpose, pose duck face. Tepok jidat.
Nah, ini foto keluarga besar gue di Jawai (Sambas). Btw,,, gue yang di tengah, yang sarungan dan pake peci hitam putih...
2. Berbagi
Angpau
Kemaren siang gue melihat sang abang sedang sibuk ngitungin uang koin. Ngemis dimana
ni anak?. Koin yang sudah dihitung itu kemudian ia bungkus ke dalam kantong
plastik. Gue ngirain koin itu untuk modal dia pulang ke rumah mertua. Karena
masih penasaran, akhirnya gue tanya:
“Untuk
modal pulang ke rumah mertua Bang?”, tanya gue setengah menghina.
Gue
langsung dilempar pake koin 1000 rupiah. Buset,,, koinnya langsung gue ambil
dan gue masukin ke saku celana. “Ini untuk ngasi anak-anak kecil di kampung
mertua nanti”, jawabnya.
“Oh”.......gue
paham dan langsung lari ke kamar, takut dia nagih koin yang udah dia lempar
tadi.
Oke, dari
cerita diatas apa yang bisa kalian simpulkan?.
Yap,
betul sekali. Kesimpulannya gue sedang perlu uang koin buat beli kuota
internet. Bukan-bukan!!!.
Kesimpulannya
adalah; kalian bisa membangun kehangatan bersama keluarga besar kalian dengan
memberinya angpau. Kalian tau angpau?. Sama, gue juga gak tau. Gue browsing
dulu ya di mbah google. Please wait minute.
Ya, dalam
wikipedia bahasa Indonesia, angpau adalah “Bingkisan dari amplop merah yang
biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek”. Tradisi
bagi-bagi angpau ini juga sudah diadopsi oleh umat Islam saat lebaran.
Sasaran
angpau ini juga harus jelas ya gaes. Kasi angpau kalian ke keluarga yang
kecil-kecil saja, seperti keponakan atau mungkin sepupu yang masih kecil-kecil.
Jangan sampai angpau itu kalian hibahkan ke kakek kalian. Emang buat apa
kakek uang koin?.
Selain
kakek tidak membutuhkan uang koin, alasan mengapa kalian memberi angpau kepada
keponakan dan sepupu kalian adalah; agar terjalinnya chemistry diantara
kalian. Karena seringkali terjadi, keponakan dan sepupu kalian -yang masih
kecil- yang ketika mereka melihat kalian, mereka akan berlari terbirit-birit
mengejar Mamanya, mereka mengira kalian T-Rex dalam film Jurassic
World.
Agar
angpau kalian lebih terlihat menarik, kalian bisa kreasikan amplopnya dengan
motif binatang, sayuran, tokoh kartun, atau artis k POP. Dengan memberi angpau,
kalian bisa menjalin chemistry bersama keponakan dan sepupu kalian. Paling
tidak, mereka tidak akan menganggap kalian binatang purba lagi.
3.
Bermain Sulap
Sulap
adalah permainan yang menarik dan sering membuat orang penasaran. Lagi-lagi,
tips ini tidak harus dilakukan untuk semua keluarga besar kalian. Jangan sampai
kalian tunjukkin sulap ke kakek kalian. Gue khawatirnya sang kakek jantungan
dan langsung menghembuskan nafas terakhir saat itu juga. Jadi, bermain sulap hanya
direkomendasikan untuk dimainkan ke keponakan dan bisa juga sepupu kalian yang
masih kecil.
Banyak
trik-trik sulap sederhana yang bisa kalian dapatkan di Youtube atau Google.
Misalkan; trik sulap uang koin, uang kertas, karet gelang, sulap angka, dsb.
Kalian tidak dianjurkan untuk memainkan sulap-sulap besar seperti memakan
beling, tusuk badan pake pisau atau digilas mobil. Jangan-jangan!!!.
Bisa-bisa kalian dikeluarkan dari silsilah keluarga dan tidak dimasukkan dalam
daftar penerima warisan.
Biasanya
anak kecil yang sudah melihat pertunjukan sulap sederhana, mereka akan
penasaran dan berusaha terus mendekati kalian. Mereka gak akan berhenti nguntitin
kalian sebelum mereka tau rahasia permainan sulapnya. Disaat itulah, kalian
punya kesempatan untuk bisa lebih dekat dengan mereka.
4. Bermain Tebak-Tebakan
Untuk
yang gak bisa main sulap, kalian bisa lakukan hal sederhana lainnya, seperti
bermain tebak-tebakan. Usahakan tebakannya jangan yang klise ya gaes, seperti;
“Apa nama binatang yang bunyinya kukuruyuk?”. Kalau begitu bentuk
pertanyaannya, bisa-bisa kalian semakin dijauhi sama mereka (sepupu dan
keponakan). Mereka mengira kalian baru keluar dari rumah sakit jiwa.
Usahakan
juga pertanyaannya disesuaikan dengan usia keponakan kalian. Jangan sampai anak
usia 6 tahun kalian kasi pertanyaan tentang Trigonometri. Tapi jangan juga anak
usia 12 tahun kalian kasi pertanyaan yang terlampau mudah, misalkan; “Binatang
apa yang kakinya empat?”, memalukan.
Nah, ini
salah satu tebakan yang gue dapat di internet:
“Kalau
tidur, berdiri. Tapi kalau berdiri, dia tidur?”, apa ayo?. Jangan ngeres !.
Jawabannya, “Jempol
Kaki”.
***
Nah beberapa
tips diatas hanya khayalan dan fantasi saya saja. Kalau bisa jangan dikerjakan.
Heheheh. Kalian bisa cari tips-tips lainnya. Jangan sampai lebaran kali
ini jadi hambar ya gaes.
0 komentar:
Posting Komentar