Minggu, 03 Juli 2016

TIPS MEMBANGUN KEHANGATAN BERSAMA KELUARGA BESAR SAAT LEBARAN

Lebaran sebentar lagi ni gaes. Momen yang kita (umat Islam) nantikan ini adalah saat yang tepat untuk membangun kehangatan bersama keluarga. Saat lebaran biasanya kalian tidak hanya bersilaturahmi dengan keluarga kecil saja (ayah, ibu dan saudara kandung), akan tetapi kalian juga bersilaturahmi bersama keluarga besar (kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, keponakan, dll, pacar tidak termasuk, mantan apalagi).

Karena udah lama gak bertemu bersama mereka –keluarga besar-, biasanya kalian jadi kikuk untuk memulai percakapan dan kehangatan bersama mereka. Betul gak gaes?, pengalaman soalnya

Atau mungkin ada dari kalian yang belum pernah bertemu bersama keluarga besar kalian, sehingga malu-malu untuk menyapa, berkenalan, dan mengajaknya berdansa.

Oleh karena itu, admin mau ngasi kalian tips ni gaes, bagaimana caranya membangun dan memulai kehangatan bersama keluarga besar kalian.  

1. Groufie bareng Keluarga Besar

Di zaman sekarang, kamera adalah termasuk benda yang dapat menaklukan hati umat manusia. Dari pengamatan saya, jarang ada orang yang nolak kalau diajak berfoto groufie. Buktinya; di media sosial sering kita lihat mereka yang groufie bareng teman, bareng  guru, bareng dosen, bareng pejabat, sampai bareng mantan juga ada. Mereka yang diajak groufie gak pernah terlihat marah atau menolak. Kalau udah ada kamera di depan muka, hatinya bakal luluh dan minimal mereka yang diajak groufie akan senyum. Itu minimal ya, biasanya ada yang lebay, sampai kayang dan cungkil balik belakang. 

Gunakanlah kekuatan kamera itu untuk memulai kehangatan bersama keluarga besar kalian. Cari momen yang dirasa pas untuk bisa mengeluarkan kamera dan berfoto bersama. 

Dijamin deh, sukses. Minimal kakek kalian akan senyum, walau giginya tinggal dua, keponakan kalian akan ikut nimbrung, walau hanya pake popok, paman kalian juga akan ikut berpose, pose duck face. Tepok jidat.


 Nah, ini foto keluarga besar gue di Jawai (Sambas). Btw,,, gue yang di tengah, yang sarungan dan pake peci hitam putih...

2. Berbagi Angpau

Kemaren siang gue melihat sang abang sedang sibuk ngitungin uang koin. Ngemis dimana ni anak?. Koin yang sudah dihitung itu kemudian ia bungkus ke dalam kantong plastik. Gue ngirain koin itu untuk modal dia pulang ke rumah mertua. Karena masih penasaran, akhirnya gue tanya:

“Untuk modal pulang ke rumah mertua Bang?”, tanya gue setengah menghina.

Gue langsung dilempar pake koin 1000 rupiah. Buset,,, koinnya langsung gue ambil dan gue masukin ke saku celana. “Ini untuk ngasi anak-anak kecil di kampung mertua nanti”, jawabnya.

“Oh”.......gue paham dan langsung lari ke kamar, takut dia nagih koin yang udah dia lempar tadi.

Oke, dari cerita diatas apa yang bisa kalian simpulkan?.

Yap, betul sekali. Kesimpulannya gue sedang perlu uang koin buat beli kuota internet. Bukan-bukan!!!.

Kesimpulannya adalah; kalian bisa membangun kehangatan bersama keluarga besar kalian dengan memberinya angpau. Kalian tau angpau?. Sama, gue juga gak tau. Gue browsing dulu ya di mbah google. Please wait minute.

Ya, dalam wikipedia bahasa Indonesia, angpau adalah “Bingkisan dari amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek”. Tradisi bagi-bagi angpau ini juga sudah diadopsi oleh umat Islam saat lebaran. 

Sasaran angpau ini juga harus jelas ya gaes. Kasi angpau kalian ke keluarga yang kecil-kecil saja, seperti keponakan atau mungkin sepupu yang masih kecil-kecil. Jangan sampai angpau itu kalian hibahkan ke kakek kalian. Emang buat apa kakek uang koin?.

Selain kakek tidak membutuhkan uang koin, alasan mengapa kalian memberi angpau kepada keponakan dan sepupu kalian adalah; agar terjalinnya chemistry diantara kalian. Karena seringkali terjadi, keponakan dan sepupu kalian -yang masih kecil- yang ketika mereka melihat kalian, mereka akan berlari terbirit-birit mengejar Mamanya, mereka mengira kalian T-Rex dalam film Jurassic World.

Agar angpau kalian lebih terlihat menarik, kalian bisa kreasikan amplopnya dengan motif binatang, sayuran, tokoh kartun, atau artis k POP. Dengan memberi angpau, kalian bisa menjalin chemistry bersama keponakan dan sepupu kalian. Paling tidak, mereka tidak akan menganggap kalian binatang purba lagi.

3. Bermain Sulap

Sulap adalah permainan yang menarik dan sering membuat orang penasaran. Lagi-lagi, tips ini tidak harus dilakukan untuk semua keluarga besar kalian. Jangan sampai kalian tunjukkin sulap ke kakek kalian. Gue khawatirnya sang kakek jantungan dan langsung menghembuskan nafas terakhir saat itu juga. Jadi, bermain sulap hanya direkomendasikan untuk dimainkan ke keponakan dan bisa juga sepupu kalian yang masih kecil.

Banyak trik-trik sulap sederhana yang bisa kalian dapatkan di Youtube atau Google. Misalkan; trik sulap uang koin, uang kertas, karet gelang, sulap angka, dsb. Kalian tidak dianjurkan untuk memainkan sulap-sulap besar seperti memakan beling, tusuk badan pake pisau atau digilas mobil. Jangan-jangan!!!. Bisa-bisa kalian dikeluarkan dari silsilah keluarga dan tidak dimasukkan dalam daftar penerima warisan.

Biasanya anak kecil yang sudah melihat pertunjukan sulap sederhana, mereka akan penasaran dan berusaha terus mendekati kalian. Mereka gak akan berhenti nguntitin kalian sebelum mereka tau rahasia permainan sulapnya. Disaat itulah, kalian punya kesempatan untuk bisa lebih dekat dengan mereka.

4. Bermain Tebak-Tebakan

Untuk yang gak bisa main sulap, kalian bisa lakukan hal sederhana lainnya, seperti bermain tebak-tebakan. Usahakan tebakannya jangan yang klise ya gaes, seperti; “Apa nama binatang yang bunyinya kukuruyuk?”. Kalau begitu bentuk pertanyaannya, bisa-bisa kalian semakin dijauhi sama mereka (sepupu dan keponakan). Mereka mengira kalian baru keluar dari rumah sakit jiwa. 

Usahakan juga pertanyaannya disesuaikan dengan usia keponakan kalian. Jangan sampai anak usia 6 tahun kalian kasi pertanyaan tentang Trigonometri. Tapi jangan juga anak usia 12 tahun kalian kasi pertanyaan yang terlampau mudah, misalkan; “Binatang apa yang kakinya empat?”, memalukan.

Nah, ini salah satu tebakan yang gue dapat di internet:

“Kalau tidur, berdiri. Tapi kalau berdiri, dia tidur?”, apa ayo?. Jangan ngeres !.

Jawabannya, “Jempol Kaki”.

***

Nah beberapa tips diatas hanya khayalan dan fantasi saya saja. Kalau bisa jangan dikerjakan. Heheheh. Kalian bisa cari tips-tips lainnya. Jangan sampai lebaran kali ini jadi hambar ya gaes.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar