Sabtu, 30 Januari 2016

KITA PERLU GALAU



Kebanyakan orang benci galau. Tapi bagiku, sepertinya tidak terlalu seperti itu. kita sebenarnya perlu mencari galau sebanyak-banyaknya. Karena kalau kita pandai memanfaatkannya, maka galau bisa berubah menjadi move on. Galau ibarat potongan kayu yang telah dipotong. Kayu-kayu itu adalah hasil dari pukulan kuat dari sebuah parang. Sama seperti kayu yang terpotong, galau adalah hasil dari hempasan kuat perasaan yang terpatah dan terpotong karena hancurnya harapan.

Hanya terkadang potongan-potongan kayu ini tak pernah dilihat secara kreatif dan positif. Kita hanya membakarnya untuk menghilangkannya. Kita sering menganggap potongan kayu yang telah terpotong itu hanya sebuah sampah dan harus dimusnahkan. Seperti itulah galau, kita menganggap potongan dan patahan perasaan adalah sampah dan harus dilenyapkan. Maka kita sering melupakan kegalauan kita dan membuangnya bahkan tak ingin lagi mengingatnya.



Tapi, cobalah potongan-potongan kayu itu kita kumpulkan, susun dan buat jadi sebuah tangga untuk dimanfaatkan mengambil sesuatu yang lebih tinggi nanti. Cobalah, kumpulkan kegalauanmu, kumpulkan satu persatu sakit hatimu, rangkai ia jadi sebuah tangga untuk menuju kesuksesan. jadikan galaumu tangga terkuat untuk merajut masa depan, jadikan ia tangga untuk mencapai kesuksesan. buatlah mereka yang telah memotong dan menghempaskan hatimu takjub, bahwa patahan perasaan yang telah mereka buat, malah menjadi tangga kesuksesanmu.

Jangan buang galaumu, tapi kumpulkan sebanyak-banyaknya, dan manfaatkan ia menjadi semangat untuk kesuksesanmu, bukan malah membuangnya dan berlalu begitu saja.
Share:

1 komentar: