Sungguh manusia sangat hina dan hina di
hadapan Allah swt. di luar dia bersih seperti malaikat. Berjalan di antara
manusia dengan kealimannya, kezuhudannya, kesalehannya, kebaikannya, tapi di
hadapan Allah swt pasti derajat mereka rendah dan rendah.
Berapa banyak para ulama yang memohon
untuk ditutup aibnya, mengapa? Karena mereka tau mereka tidak sempurna dengan
kesalahan yang terus ada pada mereka, meski manusia memandang mereka tinggi dan
mulia, tapi dihadapan Allah swt yang Maha Sempurna mereka tetap merasa hina.
Saya dan pembaca semua harus tahu bahwa
meskipun kita mungkin tidak pernah meninggalkan sholat, kemudian berbuat baik
kepada kedua orang tua, jujur, tidak curang, tidak menzalimi sesama manusia,
tapi yakinlah pasti masih ada celah kerusakan dalam diri kita, yang orang tidak
tahu tapi kita tahu dan kita menyadari betul bahwa kejahatan yang ada dalam
diri ini begitu parah.
Tugas kita bukan menjudge seseorang
dengan kesalahan mereka, tapi tugas kita adalah menesahati dan mengajaknya
untuk sama-sama comeback to Allah swt. tugas kita tidak menghina dan mencela
orang yang berbuat kejahatan, tapi tugas kita adalah menggandeng mereka agar
sama-sama menjadi muslim yang baik. Mengapa saya katakan sama-sama?, karena
anda dan mereka sama-sama masih menyimpan kejahatan dan keburukan di hadapan
Allah swt.
Tetaplah menyampaikan kebaikan, tapi
jangan pernah arogan, mengapa? Karena anda juga tidak sealim dan seshaleh
seperti apa yang anda sampaikan.
Tetaplah mendakwahkan islam, tapi
tetaplah rendah hati, mengapa? Karena anda seseorang yang hina dengan dosa yang
mereka tidak pernah tahu.
Tetaplah sampaikan apa yang harus
dikerjakan, dan apa yang harus ditinggalkan, tapi jangan pernah umbar aib orang
lain, mengapa? Karena saat ini Allah swt tutup aib kita semua sehingga orang
tidak mengetahuinya.
Hiduplah dengan kerendahan hati, jangan
pernah merasa sempurna dengan apa yang kau lakukan, karena sekarang anda masih
tetap rapuh dan akan tetap rapuh. Kita berjalan di hadapan Allah swt, bertindak
di hadapan Allah swt, bekerja di hadapan Allah swt, beribadah di hadapan Allah
swt, apa yang saya dan anda lakukan harus serasa di hadapan Allah swt. Oleh
karena itu tetap rendah hati, karena di hadapan Sang Maha Sempurna anda
bukanlah orang yang sempurna.
0 komentar:
Posting Komentar