Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar,
layaknya mukjizat, anda akan baru merasakannya setelah anda menyaksikannya.
Tapi anda tidak akan merasakannya, jika anda melalaikannya, mencampakkannya, dan
mengingkarnya, serta tida mau mengambil pelajaran darinya.
Dan mukjizat, suatu yang luar biasa,
sesuatu yang fantastis baru akan terasa jika anda menyaksikannya dengan seksama
dengan artian Al-Qur’an akan baru terasa kemukjizatannya setelah anda
mentadabburinya bukan hanya membaca dan bukan hanya mendengar, akan tetapi
memahami dan mengaitkan dengan pengetahuan yang telah anda miliki serta
pengalaman yang telah anda rasakan.
Tidak semua bahasa yang ada dalam
Al-Qur’an itu sulit, ada banyak ayat yang menjelaskan secara gamblang dan begitu
jelas tentang sesuatu yang haq. Tentang penciptaan manusia, tentang penciptaan
alam semesta, tentang sejarah, yang kesemua ini dijelaskan secara jelas dan
benar adanya. Mengapa Al-Qur’an sudah mampu berbicara tentang itu semua,
lengkap, benar, dan sesuai dengan fakta, padahal Al-Qur’an hanya diturunkan
kepada seorang yang tidak bisa membaca dan menulis, dan jikapun dia mengutip
dari kitab-kitab perjanjian lama, maka kita dapat menyaksikan banyaknya
kesalahan dalam perjanjian lama yang tidak sesuai dengan fakta dan ilmu sains
modern, tapi Al-Qur’an yang datang setelah itu bisa benar dan sesuai dengan
penemuan-penemuan ilmiah di zaman modern. Bukankah ini suatu mukjizat?
Allah swt turunkan Al-Qur’an kepada
manusia, manusia yang memiliki akal yang sempurna untuk megartikan suatu kitab,
manusia mampu berfikir, manusia mampu menalar, manusia mampu membayangkan meski
pada sesuatu yang belum pernah ia lihat dan ia dengar. Dan Al-Qur’an merupakan
kitab yang sempurna, penyempurna dari kitab sebelumnya, Al-Qur’an banyak
memberikan perumpamaan, gambaran, keterangan, pelajaran, fakta, bukti
kebenaran, tanda-tanda kebenaran, yang kesemua ini bisa dengan mudah diproses
dalam otak manusia yang memiliki akal yang sempurna.
Ketika mereka tahu, oooooo Al-Qur’an
mampu menjelaskan teori eknomi yang bersih tanpa merugikan pihak bank dan
nasabah, oooo Al-Qur’an mampu menjelaskan proses penciptaan manusia denga
detail, rinci dan benar. Oooo Al-Qur’an mampu menjelaskan fakta sejarah secara
tepat sesuai dengan bukti ilmiah padahal Al-Qur’an diturunkan kepada rasul
Muhammad saw yang bukan pakar sejarah. Oooo Al-Qur’an mampu menampilkan teori
bermasyarakat yang luar biasa indah, dia menghormati seluruh manusia meskipun
yang bukan muslim. Ooooo Al-Qur’an sudah lebih dulu mengungkapkan penciptaan
alam dan kejadian alam lebih sempurna dibanding penelitian yang ada setelah
turunnya Al-Qur’an. Tapi pernahkah kita mau berfikir bahwa tujuan Al-Qur’an
tidak hanya itu, dia ingin memberitahumu, bahwa ketika kau mampu mebuktikan
kebenaran Al-Qur’an lewat apa yang mampu kau indera, maka ada sesuatu yang tak
mampu kau indera yang diceritakan dalam Al-Qur’an itu benar adanya. Hari
pembalasan benar adanya, hari manusia dibangkitkan setelah kematian benar
adanya, surga dan neraka benar adanya, malaikat benar adanya. Mengapa anda
harus menyimpulkan seperti itu?, karena sebelumnya kita sepakat bahwa Al-Qur’an
sempurna dalam menjelaskan apa yang mampu kita indera seperti alam semesta ini.
Ketika kita meyakini semua itu, maka ada
sesuatu yang berubah dalam hidup ini. sebelumnya kita mungkin mengejar dunia,
sebelumnya mungkin tujuan kita ingin dapat pekerjaan yang layak, ingin
berkeluarga dan membina rumah tangga dengan istri atau suami yang telah kita
idamkan. Mungkin sebelumnya kita bercita-cita ingin jadi pengusaha sukses
dengan dunia dalam genggaman, mungkin kita memiliki tujuan hidup yang
kesemuanya hanya sekedar kebahagiaan dunia. Sehingga untuk mendapatkan
kebahagiaan itu semua, kita rela tinggalkan agama, kita rela tinggalkan sholat,
kita rela melupakan Allah swt demi dunia yang kita kejar.
Tapi setelah kita yakin bahwa suatu saat
dunia ini akan hancur, suatu saat kita akan musnah, suatu saat kita akan
dibangkitkan kembali, suatu saat kita dibalas atas perbuatan kita selama di
dunia. Di saat itulah kita akan mengubah tujuan hidup ini untuk mengabdi kepada
Allah swt, untuk mencari ridho Allah swt, untuk mencari bekal di akhirat, untuk
menuju surga Allah swt, maka kita berusaha untuk baik, kita berusaha untuk
mengikuti syari’at, berusaha untuk memperbaiki diri, berusaha untuk menahan
nafsu dunia, berusaha untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, tidak menyikut
sesama manusia, tidak menipu manusia lainnya, tidak menzalimi manusia lainnya
karena tujuan kita Allah swt bukan materi dunia. Dan di saat itulah anda akan
terlihat lebih baik dari sebelumnya karena anda belajar dari Al-Qur’an untuk
percaya kepada sesuatu yang tak pernah anda lihat, kemudian anda percaya dan
ikuti aturan mainnya, dan di saat itulah Allah swt memberikan kemuliaan kepada
diri anda, sehingga manusia pun melihat kebaikan pada diri anda, dan anda turut
merasakan perubahan itu.
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari
Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan
celaka), dan Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. (41). yang
tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari
belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.
(42). (QS.
Fushshilat:41: 41-42)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. At-Tiin :95: 4)
dan mereka berteriak di dalam neraka itu
: "Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami niscaya Kami akan mengerjakan amal
yang saleh berlainan dengan yang telah Kami kerjakan". dan Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang
cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang
kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi
orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (QS. Fathir:35:37)
Sesungguhnya orang yang benar benar
percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan
ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan
lagi pula mereka tidaklah sombong. (QS. As-Sajdah:32:15)
0 komentar:
Posting Komentar