Semua dari kita punya keinginan yang
sangat. Untuk itu kita berdo’a kepada Allah swt. Tapi terkadang kita sering
putus asa dengan do’a yang kita panjatkan. Sudah serasa khusyuk, kemudian
setiap sehabis sholat, di malam kita bertahajud dan menyelipkan keinginan yang
begitu mendalam dalam malam tersebut, namun apa yang kita inginkan dan kita
pinta kepada Allah swt belum juga terkabul.
Kita tahu bahwa Allah swt memiliki
segalanya, bumi dan langit serta seisinnya. Dan Allah swt tidak memiliki sifat
pelit. Sebaliknya sifat Allah swt adalah dermawan, Ar-Razaq (Maha Pemberi
Rezeki), Al-Ghaniy (Maha Kaya), Al-‘Ajib (Maha Mengabulkan). Lalu
mengapa kemudian permintaan kita belum juga terkabul sampai sekarang? Jawabannya
banyak.
Tapi ada satu hal yang mesti kita ketahui
bahwa Allah swt juga Al-‘Alim (Maha Mengetahui) dan Al-Hakim (Maha Bijaksana).
Allah swt mengetahui hambanya bahkan sampai ke dalam hatinya. Ketika hambaNya
berdo’a, apakah hatinya lalai atau tidak?, ketika hatinya masih lalai dan masih
berharap dengan yang selain Allah swt untuk mengabulkan do’anya, tentu
keinginan seorang hamba masih belum bisa dikabulkan karena kelalaian hati.
Allah swt juga Maha mengetahui dengan kadar seberapa Allah swt harus memberikan
sesuatu kepada hambaNya.
Allah swt juga bijaksana dengan
keputusanNya. Tentu dengan sifat kebijaksanaan ini, Allah swt tidak akan
kabulkan permintaan hambaNya secara mentah-mentah, tapi Allah swt akan
kabulkan, namun dengan pemberian yang bijaksana. Jika hambaNya meminta rezeki
berupa uang, maka Allah swt akan memberi dengan kadar dan jumlah yang Allah swt
tahu dengan jumlah berapa rupiah hamba tersebut tercukupi.
Ada orang berdo’a dengan sungguh-sungguh
minta kaya, kemudian dia usaha juga, tapi tetap dalam hidupnya dia tidak pernah
kaya-kaya juga. Kenapa do’a dan usahanya tak mengubah jalan hidupnya?. Mungkin
jika kaya, dia akan lupa dengan Allah swt dan lalai dengan ibadahnya sehingga
Allah swt tidak berikan kekayaan yang sangat padanya. Inilah kebijaksanaan dan
kepengetahuan Allah swt pada sesuatu do’a hambanya sehingga Allah swt tidak
selalu memberikan sesuai dengan apa yang diinginkan hambaNya, tapi memberikan
dengan kebijaksanaan dan kebaikan.
Dua sifat ini seharusnya mengajarkan kita
bahwa Allah swt tidak pernah menghampakan hambanya ketika hambaNya meminta,
tapi Allah swt memberikan yang terbaik kepada hambaNya dari setiap apa yang
mereka pinta. Tentu tak bisa dibayangkan jika semua do’a hamba ini dikabulkan
secara mentah-mentah, pasti dunia ini akan kacau dengan permintaan manusia yang
bermacam-macam dan kadang bercampur dengan kejahatan yang bahkan membahayakan
dirinya sendiri.
Kemudian banyak orang yang minta kepada
Allah swt, Ya Allah beri aku rizqi yang banyak, ya Allah lunasi hutangku, ya
Allah jauhi aku dari musuh-musuhku, ya Allah mudahkanlah jodohku dsb. Cek semua
do’a itu!, maka semuanya hanya berkisar pada materi semata. Jika permintaan itu
berkisar pada materi, tentu Allah swt
akan mengabulkannya dengan kebijaksanaannya dan tidak akan memberikan semua
yang mereka pinta, mengapa? Karena mereka minta materi.
Tapi seringkah kita minta dan berdo’a
kepada Allah swt selain hal-hal yang berkaitan dengan materi, seperti minta
hidayah kepada Allah swt, minta ditunjuki jalan yang lurus, minta untuk
diistiqamahkan dalam agama ini, minta dipersulit jika maksiat dan minta selalu
dimudahkan dalam ibadah, minta surgaNya dan dijauhkan dari nerakaNya, minta
dihindarkan dari fitnah dunia, minta dibersihhkan dari yang haram, minta
ampunan Allah swt, minta untuk bisa selalu mencintai Allah swt dan RasulNya,
minta untuk dicintai oleh Allah swt dan RasulNya, dan lainnya yang bukan materi
tapi kedekatan kepada Allah swt?. Do’a dan permintaan yang seperti inilah yang
sangat-sangat jarang kita pinta, padahal permintaan yang seperti inilah yang
disukai Allah swt dan yang sering dipinta juga oleh Rasul Muhammad saw kepada
Allah swt.
Seandainya manusia minta untuk kebaikan
yang dengan itu membuat dia semakin dekat kepada Allah swt, Allah swt pasti
akan mengabulkannya. Semakin hamba banyak meminta semakin Allah swt memberi
tiada hentinya, karena hamba meminta dekat dengan Allah swt bukan minta materi.
Jika manusia minta materi, maka materi bisa membawa mereka jauh dari Allah swt.
Namun jika manusia minta sesuatu kebaikan yang dengan itu membawa ia dekat
dengan Allah swt tentu itulah yang disukai Allah swt dan Allah swt akan
kabulkan dengan secepat-cepatnya. Silahkan minta materi untuk memenuhi
kebutuhan dan keperluan anda, tapi perbanyaklah minta kebaikan untuk bisa dekat
dengan Allah swt, karena itulah yang lebih utama.
0 komentar:
Posting Komentar