Saya punya teman perempuan yang subhanallah
punya kekuatan yang gigih dalam berdakwah dan mengamalkan syari’at islam serta
syari’at yang diperintahkan kepada para wanita. Dengan keistiqamahannya,
beberapa dari teman perempuan yang lain mulai tersadarkan, walaupun masih
banyak teman-teman yang mengejek,
mencemooh, dan mengomongkan sikap dan aktivitas dakwahnya.
Dia menggunakan hijab syar’inya dan
melonggarkannya sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah swt dan Rasulullah saw.
Tentu di era fashion seperti sekarang ini, apa yang ia kenakan terlihat norak
dan tidak fashionable.
Jika kita menggunakan sudut pandang
fashion untuk wanita zaman sekarang, maka mereka akan menggunakan khimar
(penutup kepala) namun bawahannya celana ketat, bajunya ketat, menampakkan lekuk
tubuh, banyak aksesoris, khimar (penutup kepala) yang tidak menutupi dada dan
punggung, terkadang rambutnya disanggul ke atas seperti punuk unta, kemudian
berjalan menggoda, harus upload foto, dengan muka cutenya. Jika yang seperti
ini modelnya, tentu tidak sesuai dengan syar’i atau malahan bertentangan dengan
hijab secara syar’i. Dan beraktivitas yang tidak syar’i pula.
Keadaan yang tidak sesuai dengan syar’i
diatas telah disabdakan oleh Rasulullah saw, bahwa kriteria-kriteria seperti di
atas tidak akan mencium baunya surga, apalagi masuk ke dalamnya. Dalam hadis Muslim,
diriwayatkan Abu hurairah, Rasulullah saw bersabda :
“Ada dua golongan dari penduduk
neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti
ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian
tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang
miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium
baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
(HR. Muslim no. 2128)
An-nawawi, Ibnu ‘abdil baar, Al munawi, dan Ibnul jauzy, mereka semua
menjelaskan tentang wanita yang berpakaian tapi telanjang dan kesamaan dari pendapat
ulama diatas tentang maksud dari wanita yang berpakaian tapi telanjang adalah wanita
yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita
yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.
Kemudian setelah itu mereka berlenggak-lenggok, jelas tujuan dari
berlenggak-lenggok adalah menarik perhatian lawan jenis. Ketika aurat sudah
ditampakkan, maka setelah itu, aurat yang tampak itu digunakan untuk memikat
lawan jenisnya. Di zaman sekarang, tentu untuk menarik perhatian seseorang,
tidak hanya dilkaukan di dunia nyata, tapi juga marak di dunia maya. Seseorang
boleh upload foto sebanyak-banyaknya dan jika aurat yang ditampakkan, lekuk
tubuh yang diperlihatkan, dengan gaya yang memikat, maka berhati-hatilah
saudariku! Karena besar kemungkinan anda masuk kategori wanita yang tidak
mencium baunya surga dan tidak akan masuk ke dalamnya. Sungguh sangat merugi.
Kembali ke cerita awal. Walaupun ia dihina, diejek dengan hijabnya yang
besar, ditertawakan, diomongkan kawan-kawan yang lainnya, tapi dia tetap teguh
dan sabar sampai sekarang dengan keislaman dan hijab syar’inya.
Inilah makna ibadah yang sebenarnya, dimana seseorang mengabdi tanpa peduli
orang disekitarnya mau berbicara apa tentang dia. Yang perempuan ini tahu bahwa
dia berhijab untuk Allah swt bukan untuk manusia, jadi dia gunakan aturan yang
Allah swt tentukan bukan kriteria yang manusia ciptakan.
Ditertawa, dihina, dicemooh, dikucilkan
adalah sesuatu hal yang terus akan
mendera seseorang yang beriman dan percaya kepada Allah swt.
Dalam surah Al-mutaffifin ayat 29
disebutkan:
“sesungguhnya orang-orang yang berdosa
adalah mereka yang dahulu mentertawakan orang-orang yang beriman”.
Menggunakan hijab yang syar’i adalah
kriteria wanita yang beriman, dan di zaman sekarang wanita berhijab secara
syar’i biasanya menjadi bahan tertawaan, karena norak, tidak fashionable, tidak
gaul dan sebagainya. Dan dalam Al-Qur’an, mereka yang mentertawakannya adalah
orang yang berdosa.
Kemudian masih pada surat yang sama ayat
32 :
“Dan apabila mereka melihat (orang-orang
mukmin), mereka mengatakan, “sesungguhnya mereka benar-benar orang yang sesat”.
Sesat sederhananya adalah salah. Ia sering
disalahkan oleh teman-temannya dengan bermacam-macam kesalahan, termasuk norak
dan tidak sesuai dengan muslimah Indonesia. Kemudian ada yang mengatakan “yang
penting tu akhlaqnya, percuma kalau hijabnya bagus tapi akhlaknya tidak bagus”.
Bermacam-macam kesalahan dilemparkan kepadanya.
Selanjutnya pada ayat 34:
“Maka pada hari ini, orang-orang yang
beriman yang menertawakan orang kafir”
Yaitu kelak di surga nanti, orang-orang
yang beriman termasuk wanita yang menjaga auratnya dan berhijab dengan syar’i
yang akan mentertawakan orang-orang dahulu yang pernah mentertawakannya kala di
dunia.
Walaupun sebenarnya ayat di atas
menjelaskan iman secara umum, akan tetapi salah satu wujud iman wanita kepada Allah swt adalah
dikala ia mau menutup auratnya sesuai dengan aturan Allah swt bukan aturan
manusia seperti yang telah disebutkan dalam surah An-Nuur ayat 31 dan Al-Ahzab
ayat 59.
Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka,
atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau
budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nuur : 31)
Hai Nabi, Katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".
yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.
Al-Ahzab: 59)
Maka nasihat untuk wanita adalah
kenakanlah hijab sesuai dengan ketentuan Allah swt dan tuntunan Rasulullah saw.
Wanita adalah penyangga negara dan agama ini. jika wanitanya baik, maka tentu
anak-anaknya, adik-adiknya, suaminya, orangtuanya akan baik pula. Tapi jika
wanita dalam agama dan negara ini rusak maka agama dan negara serta
lingkungannya akan ikut rusak.
Ditertawakan, dicemooh, dihina,
dikucilkan adalah resiko ketika semua orang beriman kepada Alah swt. jika Rasulullah
saw, orang paling mulia saja pernah dihina, diolok-olok bahkan dilempar, maka
kita yang hina ini tentu lebih biasa lagi untuk itu. Tapi inilah iman, dan
Allah swt menjanjikan surga setelahnya.
Bagi yang sudah berhijab semoga Allah swt
memberikan keistiqomahan dan kesabaran. Dan bagi yang belum bersegaralah dan
semoga Allah swt memberikan kemudahan dan tergerak hati serta badannya untuk
mengenakan hijab yang sesuai syar’i bukan yang lain. Serta lengkapi dengan akhlaq
yang baik menjaga lisan dan perbuatan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmaka dari itu janganlah kita melakukan hal yng dilarangnya
BalasHapuskerjakanlah perintahNYA