aku
pernah punya angan dan bayangan tentang keberasamaan hidupku denganmu. Dalam bayangan
tergambarkan bahwa kita sudah punya kesuksesan besar dalam menjalani bahtera
kehidupan yang penuh ombak dan kerasnya terpaan badai. Kau bagaikan pendamping
terhangat yang selalu memberi arah buat kapal besar yang sedang kita tumpangi
ini, dan aku nahkodanya.
Aku masih
mengingat masa itu, masa dimana bayangan-bayangan nakal dan gila itu mengitari
dan menjalar di seluruh saraf pikiranku. Senyummu benar-benar maykinkanku bahwa
bayanganku itu pasti terjadi dan mampu ku genggam untuk hari yang cerah nanti. Masa
itu adalah masa dimana kau masih berada dekat di sampingku dan kedua mataku pun
masih bisa mengawasimu.
Tapi,
sekarang kau jauh, jauh dari yang kubayangnkan. Lukisan dirimu tak lagi memberi
aura positif untuk bayangan yang masih ku simpan. Sekarang kau begitu jauh dari
bayangan dan menghilangkan harapan masa kecilku. Aku tak melihat lagi dirimu
yang dulu, kau begitu berubah.
Tak ada
jalan lain, tak ada cara lain selain mengubur masa laluku itu. Menghapus dengan
amplas ukiran indah tentang mimpi untuk bisa berlayar denganmu. Aku jauh
sekarang, dan kaupun jauh. Sekarang kita berada di dua cabang jalan. Pilihlah jalanmu
itu dan biar kupilih jalanku yang ini. tak usah ikuti aku dan aku akan coba
untuk tidak mengikutimu.
Walaupun begitu,
sebenarnya aku berharap di depan sana nanti kau temukan cabang jalan yang bisa
menuju jalanku...........
0 komentar:
Posting Komentar