Sabtu, 25 Januari 2014

aku dan kau - dulu kini dan nanti

aku pernah punya angan dan bayangan tentang keberasamaan hidupku denganmu. Dalam bayangan tergambarkan bahwa kita sudah punya kesuksesan besar dalam menjalani bahtera kehidupan yang penuh ombak dan kerasnya terpaan badai. Kau bagaikan pendamping terhangat yang selalu memberi arah buat kapal besar yang sedang kita tumpangi ini, dan aku nahkodanya.
Aku masih mengingat masa itu, masa dimana bayangan-bayangan nakal dan gila itu mengitari dan menjalar di seluruh saraf pikiranku. Senyummu benar-benar maykinkanku bahwa bayanganku itu pasti terjadi dan mampu ku genggam untuk hari yang cerah nanti. Masa itu adalah masa dimana kau masih berada dekat di sampingku dan kedua mataku pun masih bisa mengawasimu.
Tapi, sekarang kau jauh, jauh dari yang kubayangnkan. Lukisan dirimu tak lagi memberi aura positif untuk bayangan yang masih ku simpan. Sekarang kau begitu jauh dari bayangan dan menghilangkan harapan masa kecilku. Aku tak melihat lagi dirimu yang dulu, kau begitu berubah.
Tak ada jalan lain, tak ada cara lain selain mengubur masa laluku itu. Menghapus dengan amplas ukiran indah tentang mimpi untuk bisa berlayar denganmu. Aku jauh sekarang, dan kaupun jauh. Sekarang kita berada di dua cabang jalan. Pilihlah jalanmu itu dan biar kupilih jalanku yang ini. tak usah ikuti aku dan aku akan coba untuk tidak mengikutimu.

Walaupun begitu, sebenarnya aku berharap di depan sana nanti kau temukan cabang jalan yang bisa menuju jalanku...........
Share:

0 komentar:

Posting Komentar