UPIN DAN IPIN, TAYANGAN KAYA EDUKASI
Upin
dan ipin, entah siapa yang kakak siapa yang adik?, yang jelas tayangan ini
begitu menggugah dan layak untuk dijadikan tontonan buat anak-anak sampai orang
dewasa. Tayangannya yang berkualitas dan tokoh-tokoh yang berkarakter di
dalamnya, seperti Mail si pembisnis, Mei-Mei anak yang cerdas, Jarjit si ahli
pantun, Ijat seorang anak sederhana, Isan payung sang pemakan, serta banyak
tokoh-tokoh lainnya yang masing-masing memiliki karakter yang khas.
Tayangan
ini juga memiliki alur cerita yang mendidik sekali dalam beragama, berbudaya,
beretika, bersosial, serta dalam pelaksanaan pendidikan. Tiga lingkungan
pendidikan begitu kental dalam cerita ini, dimana pendidikan tidak hanya di
sekolah, tetapi di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Kerennya
lagi cerita ini tidak terlihat kaku, karena dihiasi dengan gelak tingkah upin
dan ipin serta kawan-kawannya yang menggemaskan dalam kegiatan-kegiatannya yang
kaya edukasi di dalam tiga lingkungan pendidikan tersebut. Berbagai episode
tidak pernah lepas dari pesan dan kesan yang positif yang bisa diambil oleh
penikmat acara tersebut. Film ini juga tidak memuat banyak khayalan dan imajinasi,
karena adegannya dimainkan dalam kegiatan sehari-hari, seperti bermain,
berkebun, sekolah, dsb.
Kehangatan
dalam keluarga, kepedulian dalam masyarakat, serta keaktifan dalam sekolah,
memperlihatkan betapa akan mudah tercapainya tujuan pendidikan. Anak-anak
seperti upin dan ipin serta kawan-kawan adalah contoh nyatanya, dimana dalam
keluarga ada Opa dan kak Ros yang begitu menyayangi mereka. Di luar rumah ada
Atok yang mengajari mereka berbagai pengalaman menarik di luar rumah, serta di
sekolah ada guru yang mengajari mereka tentang baik dan buruknya sesuatu, yang
akan mereka praktekkan di lingkungan luar nantinya.
Di
saat tayangan Indonesia berebut untuk menampilkan acara hiburan berupa
joget-jogetan, nyanyi-nyanyi, dan bercanda yang gak penting. Satu tayangan ini
patut untuk dipertahankan, karena Indonesia selama ini sudah kekurangan tayangan
yang mendidik, yang bisa dinikmati oleh anak-anak Indonesia sendiri.
By
: Ahmad Yazid (Mahasiswa)
“Satu
tayangan ini (Upin & Ipin) patut untuk dipertahankan, karena Indonesia
selama ini sudah kekurangan tayangan yang mendidik, yang bisa dinikmati oleh anak-anak
Indonesia sendiri”
------Ahmad
Yazid--------
0 komentar:
Posting Komentar