Jumat, 21 Maret 2014

Secarik Motivasi



Secarik Motivasi

Dihantar oleh sebuah bus antarkota dalam provinsi aku pulang menuju kampung halaman yang sudah lama kutinggalkan. Keperhatikan dari jendela bus, panorama keindahan pulau kalimantan bagian tepi ini. Liukan dahan kelapa khas kota amoy diterpa angin ria sore hari itu seolah melambai memberikan salam perpisahan. Awan sore hari merah kekuningan melambangkan kedukaan yang begitu berat. Ombak pantai begitu keras didorong oleh angin laut dan menorobos batasan batu karang petak di tepi pantai. Selesai sudah masa putih abu-abu ku. Masa itu akan ku simpan rapi di memoar kehidupanku.
Terima kasih guru, dengan segala kesabaran dan ilmumu yang rela kau bagikan kepada diri ini. maafkan segala emosi labilku yang tak pernah bisa menerima kesalahan yang selalu kuperbuat. Akan selalu ku ingat kertas motivasi yang wali kelasku selipkan di hadiah juara kelas waktu itu. Engkau tuliskan “usaha tanpa do’a itu sombong, do’a tanpa usaha itu bohong”. Masih teriang-iang kata guru fisikaku bahwa “Akan ada dua kemungkinan jika kita mau mencoba, berhasil atau tidak berhasil. Namun jika kau tidak mencoba maka sudah pasti keberhasilan tidak akan kita dapatkan”. Masih ku ingat kata abah “semakin besar resiko dari usahamu, maka semakin besar pula hasil dari usaha tersebut”.
Terima kasih teman-teman, dengan segala keceriaan dan kebencian yang mengajariku banyak hal. Entah kapan kita akan bertemu dan mengingat segala tingkah laku kita di masa itu. Kita semua punya mimpi masing-masing yang ingin kita wujudkan. Semoga ketika kita berjumpa, mimpi itu sudah terwujud. Dan akan tetap ku ingat dengan katamu koplak “tunggu aku jadi presiden mat”.
By : Ahmad Yazid (Mahasiswa)
“usaha tanpa do’a itu sombong, do’a tanpa usaha itu bohong”
----Bu’ Septi----
“Akan ada dua kemungkinan jika kita mau mencoba, berhasil atau tidak berhasil. Namun jika kita tidak mencoba maka sudah pasti keberhasilan tidak akan kita dapatkan.”
---Pak Narjan---
“semakin besar resiko dari usahamu, maka semakin besar pula hasil dari usaha tersebut”
---Abah---
“tunggu aku jadi presiden”
----Koplak-----

Share:

0 komentar:

Posting Komentar