Rabu, 21 Juni 2017

TIPS BERLEBARAN DI RUMAH MANTAN



Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa tulisan di suatu blog laris adalah banyaknya jumlah pembaca pada tulisan yang sudah diposting. Dan entah mengapa?, tulisan yang paling banyak dibaca di blog saya adalah tulisan dengan genre romance atau percintaan, dengan kata kunci “nikah”, “mantan”, “jomblo”, dan terma-terma sejenisnya. 

Mungkin hal itu dikarenakan usia pembaca saya yang kisaran usianya antara remaja sampai awal dewasa, yang ketika menemukan kata-kata dengan aroma percintaan hatinya langsung connect, “Nah ini gue banget ni”. 

Contohnya nggak usah jauh-jauh, misalkan saya sendiri, *Lahhh... (aib woi...aib) *Dihajar massa.
***
Agar blog saya tetap eksis di belantika hutan belantara, dengan senang hati saya akan memanjakan para pembaca dengan menulis sesuatu yang terkait dengan hal tersebut. Dan tulisan kali ini kata kuncinya adalah “mantan”.

Yah... Dulu saya pernah nulis cerpen mantan, dan kalau boleh jujur...itu sungguh memalukan. Untuk memperbaiki kesalahan tersebut, saya akan mencoba menulis tentang “mantan” tapi dengan tema yang semoga saja bisa tampak lebih cerdas dan menawan, yaitu “TIPS BERLEBARAN DI RUMAH MANTAN.”
 
sumber gambar: www.elmina-id.com
Masih kurang jantan ya?. *Garuk-garuk kepala. Bodo amat lah.

***
Seperti biasa, sebelum kita meluncur pada tips-tipsnya, ada baiknya saya sampaikan dulu latar belakang dari tulisan ini, karena tulisan yang baik adalah tulisan yang ada latar belakangnya. Kalau nggak ada latar belakang, dijamin, tulisan kamu bakal dicorat-coret oleh dosen penguji dan pembimbing (Skripsiphobia). 

Latar belakang dari tulisan ini adalah karena masih banyaknya orang-orang yang canggung untuk bersilaturahmi ke rumah mantan di saat hari lebaran. Kecanggungan ini disebabkan oleh banyak hal, seperti masih belum move on dari masa lalu, masih menyimpan dendam, tidak percaya diri, atau mungkin karena rumah mantan kejauhan (Rumah kamu di Sabang- rumah mantan di Merauke).

Menurut saya, seharusnya momen lebaran bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan persengketaan masa lalu kamu dengan mantan. Lebaran adalah waktu yang tepat untuk merobohkan dendam, sakit hati, dan penyesalan yang masih bersarang di dalam diri kamu terhadap mantan, sehingga di hari yang fitri nanti, kamu tidak hanya bersih dari dosa, tapi juga bersih dari masa lalu yang kelam saat bersama dia. Ajeegilee... lebay banget ni penulis.

Dan untuk menghasilkan pertemuan yang berkualitas serta berkesan bersama mantan di hari lebaran, tentu saja ada hal-hal yang perlu kamu persiapkan. Nah apa saja hal tersebut?, check this out!.

Pertama, Jangan Ngobrolin Masa Lalu!.
Selasa pagi tanggal 20 Juni 2017 saya kebetulan nonton acara Sarah Sechan di Net TV. Salah satu bintang tamunya adalah Aura Kasih (salah satu mantan saya).

Ada hal yang cukup menarik dari obrolan antara Sarah dan Aura ketika membahas mantan.

“Apa tipsnya supaya sama semua mantan bisa bersahabat baik?,” tanya Sarah. “Itu penting banget lo, nggak semua orang bisa begitu,” tambahnya.

“Penting,” jawab Aura Kasih sambil malu-malu. “Ya... kalau kita ketemu kita bahas yang lebih positif dan produktif aja sih, misalkan -aku pribadi- bahas film, bahas politik, bahas buku. Jadi jangan bahas masa lalu, nggak move on kalau gitu,” jelas Aura Kasih sambil monyongin bibir.

Penonton Sarah langsung klepek-klepek seperti ikan yang yang dilempar ke daratan.

Intinya, bahas sesuatu yang positif dan produktif kalau ketemu mantan, bukan bahas masa lalu, karena itu akan menghambat laju move on kamu.

Nah gimana caranya agar pembahasan kamu menjadi positif dan produktif?. 

Caranya, jika mantan kamu seorang pebisnis, angkatlah topik mengenai dunia bisnis. Tanya kemajuan bisnisnya, pencapaian-pencapaian yang telah ia dapatkan dari bisnisnya, rencana bisnisnya ke depan dsb. Jika mantan kamu adalah seseorang yang peduli pendidikan, ngobrollah seputar dunia pendidikan. Dan jika mantan kamu sebentar lagi menikah...hmmm...lebih baik kamu segera pulang.

Jangan bahas masa lalu!. Misalnya, berdebat tentang siapa yang waktu itu mengatakan putus duluan. Atau bahas biaya waktu pacaran, tentang keuntungan dan kerugiaannya, jangan!. Ini bukan gedung pengadilan, tapi ini rumah mantan. Jadi hindari hal yang seperti itu.

Kedua, Tunjukkan Etika yang Baik Saat Berlebaran.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan ketika berlebaran di rumah mantan, yang saya singkat dengan 3 AN; pakaiAN, obrolAN, kelakuAN.

AN yang pertama (Pakaian). Usahakan gunakan pakaian yang rapi dan sopan. Jangan gunakan pakaian yang norak dan memalukan seperti kaos oblong dan celana boxer untuk pria, atau daster untuk wanita. Plisss...... ini rumah mantan bukan hutan.

AN yang kedua  (Obrolan). Saat kamu mengobrol dengan mantan, sisipkanlah materi-materi yang berbobot supaya kamu tampak lebih cerdas dan dewasa, seperti materi politik, ekonomi dan sosial. Jangan ngomongin hal remeh ala anak kecil, seperti ngomongin harga petasan cabe dan jenis kembang api. Jangan ya!. Itu malah akan membuat mantan kamu muntah-muntah di tempat. Dan jangan lupa juga, selipkan humor dalam obrolan untuk mencairkan suasana.

AN yang ketiga (Kelakuan). Perlihatkan kelakuan yang baik saat bertamu di hadapan mantan. Jangan bersikap lebay dan pecicilan seperti jungkir balik di sofa atau kayang di lantai. Selain itu, kelakuan dalam menyantap hidangan juga perlu diperhatikan. Makan dan minum secukupnya. Jangan malu-malu tapi jangan juga memalukan, misalnya makan kacang sukro dengan cara dilempar dulu ke udara setelah itu ditadah dengan mulut terbuka niruin lumba-lumba... jangan!.

Ketiga, Jangan Bawa Pacar/Gebetan
Nah ini hal yang sangat penting juga untuk saya ingatkan kepada kamu yang ingin berlebaran di rumah mantan. Perlu kamu renungi, tujuan kamu lebaran ke rumah mantan adalah ingin kembali fitri, ingin menggenahkan masa lalu yang berantakan dengan cara membuka lembaran baru dengan penuh kelegaan setelah baikan sama mantan. Jadi jangan ada lagi suasana panas dan menegangkan.

Dan membawa pacar atau gebetan berlebaran ke rumah mantan adalah tindakan fatal yang bisa menimbulkan suasana panas dan menegangkan. Bukannya maaf-maafan, yang ada malah jambak-jambakkan.

Keempat, Bawa Teman yang Asik.
Saya rasa sangat jarang sekali ada orang yang berlebaran sendirian. Paling tidak, mestilah ada satu orang yang nemenin. Nah untuk kamu yang akan berlebaran ke rumah mantan, usahakan bawa satu teman untuk nemenin kamu, lumayan kan ada obat nyamuk.

Beberapa kriteria teman yang layak dibawa ke tempat mantan adalah: teman yang kamu bawa sudah kenal dengan mantan agar ngobrol jadi lebih nyaman. Jangan bawa teman yang polos agar aib-aib kamu terjaga. Dan usahakan teman yang kamu bawa bukan mantan atau pacar dari mantan kamu, karena itu bisa berbahaya.

Kelima, Pelajari Bahasa Tubuh.
Nah ini termasuk hal yang cukup penting, namun hukumnya dalam dunia perkomunikasian adalah sunnah ghairu muakkad, pekerjaan yang tidak terlalu dianjurkan, tapi kalau mau dilakukan, mengapa tidak?. 

Mempelajari bahasa tubuh. 

Mengapa penting?. 

Karena ketika kamu mengetahui bahasa tubuh seseorang atau lawan bicaramu, maka kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan terhadap dirinya. 

Saya akan memberi tahu beberapa bahasa tubuh yang sering muncul saat berkomunikasi sekaligus makna tersirat dari bahasa tubuh tersebut. Pengetahuan ini saya ambl dari buku The Master Book Of Psychology tulisan Harfi Muthia Rahmi, M. Psi.

Pertama, memalingkan pandangan mata. Hal ini lumayan sering terjadi. Jika lawan bicaramu (mantan) memalingkan pandangan mata, itu berarti dia sedang marah kepadamu. Dan marah tidak selalu dikarenakan masalah yang besar, bisa saja hal kecil seperti kamu sedang membicarakan kejelekan dia di masa lalu saat bersamamu, atau mungkin saat itu kamu sedang ngotorin sofanya dengan air sirup yang dia hidangkan, itu ngeselin banget biasanya. Hehehe.

Kedua, mengetuk jari jemari di atas meja atau di lengan kursi. Kamu pasti sering lihat yang beginian. Itu tanda bahwa orang tersebut tidak sabar menunggu lawan bicaranya untuk menyelesaikan aktivitas yang sedang lawan bicaranya lakukan. 

Jika kamu melihat mantan kamu mengetukkan jari jemari di lengan kursinya, itu pertanda bahwa dia minta kamu agar cepat-cepat nyelesain aktivitas yang sedang kamu kerjakan. Jika kamu sedang membicarakan sesuatu dan dia mengetukkan jari-jemarinya, maka berhentilah membicarakan hal tersebut. Karena bisa jadi pembicaraan itu cukup membosankan untuknya. Atau bisa juga itu pertanda agar kamu segera pulang, mungkin karena kamu sudah terlalu lama bertamu ke rumahnya.

Ketiga, menarik nafas panjang. Menarik nafas panjang adalah tanda bahwa lawan bicaramu (mantan) sedang kecewa atau tidak suka dengan apa yang kamu sampaikan. Jika kamu melihat mantan kamu melakukan hal tersebut, segeralah koreksi perkataanmu. Mungkin ada perkataan yang telah kamu lontarkan yang membuat dirinya kecewa. Tapi kalau kamu merasa perkataanmu biasa-biasa saja dan mantan kamu tetap narik nafasnya panjang-panjang, itu artinya mantan kamu asmanya sedang kambuh, segera bawa ia ke rumah sakit terjauh.

Keempat, Bermain-main dengan aksesoris yang ada di tubuhnya. Sering lihat?. Ya, biasanya cewek akan memainkan gelangnya atau pernak-pernik yang ada di pakaiannya, atau yang cowok biasanya memainkan gelang jam tangannya. Jika kamu melihat lawan bicara (mantan) kamu seperti itu, itu artinya dia sedang bimbang. 

Dalam konteks bertamu, biasanya si tuan rumah atau lawan bicaramu bimbang, “Ini tamu gimana cara ngusirnya?.”

Kelima, menyentuh hidung. Kita seringkali melihat lawan bicara kita menyentuh hidung saat bercerita. Itu tandanya dia sedang berbohong. Jadi jika kamu menemukan lawan bicaramu (mantan) menyentuh hidung, maka jangan terlalu diseriusin perkataannya, karena besar kemungkinan itu hanya bualan belaka.

“Eh kamu kapan nikah?.”

“Abis lebaran ini,” jawab mantanmu sambil menyentuh hidung.

Nah itu artinya dia sedang bohong, jangan terlalu dipercaya. 

Tapi kamu harus teliti juga, lihat kondisi. Karena biasanya ada orang yang nyentuh hidung karena memang ada sesuatu di hidungnya, seperti upil yang belum dibersihkan atau jerawat yang menyakitkan.

Keenam, merapikan baju. Nah ini adalah tanda yang bagus sekali buat kamu. Jika kamu melihat mantanmu merapikan baju, itu artinya dia sedang tertarik kepadamu. Merapikan baju adalah usaha agar dia tampak sempurna di hadapan kamu. Ini satu pertanda bahwa kamu berada di posisi yang mantap, jadi pertahankan terus posisi tersebut. Tapi hati-hati juga ya, jangan terlalu ke-GEER-an. Anggap saja itu suplemen penambah rasa percaya diri.

Mungkin cukup enam saja bahasa tubuh yang bisa saya sampaikan di tulisan ini. Kalau mau dilanjutin, saya khawatirnya tulisan ini malah jadi buku psikologi karena masih ada puluhan bahasa tubuh yang bisa disampaikan, bahkan ada cara mengenal lawan bicaramu melalui sidik jari. Tapi kan nggak mungkin kamu berlebaran ke rumah mantan sambil periksa sidik jari mantan kamu, emangnya mau olah TKP.

Tips Terakhir, Pastikan Bahwa Kamu Punya Mantan.
Oke cukup sekian tips mudik dari saya, eh salah, tips berlebaran di rumah mantan dari saya. Dan jika kamu perhatikan tips-tips di atas secara cermat, maka sebenarnya tips di atas tidak hanya bermanfaat saat kamu berlebaran di rumah mantan saja, tapi juga bisa kamu terapkan saat berlebaran di rumah keluarga dan teman. Jadi judul ini saya buat hanya untuk menarik perhatian kamu agar mau membaca saja, hehehe. Kena deh...*ngedipin mata ala Pandji Pragiwaksono.

Semoga tahun ini lebaran kamu makin sukses, makin banyak bersilaturahmi dan bermaaf-maafan. 

Selamat Hari Raya Idul Fitri. Minal ‘Aidin wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Sekian.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar