Minggu, 20 September 2015

SURAT DARI BONEKA KAYU



Ketika langit tak lagi menurunkan hujan, ketika  matahari tak lagi menyinari daratan, ketika laut tak lagi akrab dengan awan, ketika itu pula boneka kayu tak tahu, antara bertahan atau kembali pulang.
Rumput selalu bergoyang ketika ada tiupan angin ringan. Pohon akan pasrah tumbang ketika ada badai datang. Dan boneka kayu memilih hilang ketika ada sesuatu yang baru datang.
Aku hanya sebuah boneka kayu dan kau adalah boneka sulaman. Kita  terbalik tak berhadapan namun digerakkan saling berdekatan. Mungkin boneka yang satu merasa, tapi tidak untuk boneka yang telah hilang ingatan.
Masa lalu bukanlah masa depan. Karena waktu terus berjalan. Masa depan bukanlah impian, karena mungkin besok ia hanya tinggal kenangan. Dari itu boneka kayu belajar bahwa tak selamanya sebuah pegangan ada dalam genggaman.
Jika memilih yang baru menjadi sebuah pilihan, maka ingatlah kalau yang lama telah memberi pengalaman. kenyamanan adalah hal yang paling diutamakan, dibanding harus bersama dengan keterpaksaan.
Jika boneka kayu memang punya kesalahan, maka hal yang paling diminta adalah kata memamaafkan. Semua tidak akan bermakna tanpa keikhlasan.
Awan juga tau kalau tugasnya adalah menurunkan hujan. seperti itulah boneka kayu tau bahwa bersama hanyalah sebuah khayalan. Dan nanti yang akan tersisa hanyalah sebuah kerinduan.
Jika nanti boneka sulaman sudah punya pilihan. maka boneka kayu akan merasa kesepian. Karena tidak ada lagi yang menjadi sandaran. Namun boneka kayu hanyalah segumpulan kayu bekas rautan. Dimana ia paham kalau dia bukan berada di sebuah keabadian.
By: boneka kayu

Share:

1 komentar:

  1. La Tahzan akhi...
    Allah maha adil
    setiap yg baik akan disediakan yg baik
    seseorg yg baik...tak akan mungkin Allah berikan kejahatan dalam hdupnya
    kan Allah carikan akhwan yg baik...untuk peneman hidupnya...supaya ia bisa bersama sama mengejar keridhoaan Allah.swt

    BalasHapus