Ketika langit tak lagi menurunkan hujan, ketika matahari tak lagi menyinari daratan, ketika
laut tak lagi akrab dengan awan, ketika itu pula boneka kayu tak tahu, antara
bertahan atau kembali pulang.
Rumput selalu bergoyang ketika ada tiupan angin ringan. Pohon akan
pasrah tumbang ketika ada badai datang. Dan boneka kayu memilih hilang ketika
ada sesuatu yang baru datang.
Aku hanya sebuah boneka kayu dan kau adalah boneka sulaman. Kita terbalik tak berhadapan namun digerakkan
saling berdekatan. Mungkin boneka yang satu merasa, tapi tidak untuk boneka
yang telah hilang ingatan.
Masa lalu bukanlah masa depan. Karena waktu terus berjalan. Masa depan
bukanlah impian, karena mungkin besok ia hanya tinggal kenangan. Dari itu boneka
kayu belajar bahwa tak selamanya sebuah pegangan ada dalam genggaman.
Jika memilih yang baru menjadi sebuah pilihan, maka ingatlah kalau
yang lama telah memberi pengalaman. kenyamanan adalah hal yang paling
diutamakan, dibanding harus bersama dengan keterpaksaan.
Jika boneka kayu memang punya kesalahan, maka hal yang paling
diminta adalah kata memamaafkan. Semua tidak akan bermakna tanpa keikhlasan.
Awan juga tau kalau tugasnya adalah menurunkan hujan. seperti itulah
boneka kayu tau bahwa bersama hanyalah sebuah khayalan. Dan nanti yang akan
tersisa hanyalah sebuah kerinduan.
Jika nanti boneka sulaman sudah punya pilihan. maka boneka kayu
akan merasa kesepian. Karena tidak ada lagi yang menjadi sandaran. Namun boneka
kayu hanyalah segumpulan kayu bekas rautan. Dimana ia paham kalau dia bukan
berada di sebuah keabadian.
By: boneka kayu
La Tahzan akhi...
BalasHapusAllah maha adil
setiap yg baik akan disediakan yg baik
seseorg yg baik...tak akan mungkin Allah berikan kejahatan dalam hdupnya
kan Allah carikan akhwan yg baik...untuk peneman hidupnya...supaya ia bisa bersama sama mengejar keridhoaan Allah.swt