Kita semua punya harapan.
Dengan harapan kita bisa menjadi atau
mendapatkan sesuatu.
Pengemis punya harapan, berharap besok
ada rezeki untuk dimakan.
Nelayan punya harapan, berharap esok hari
cuaca bagus dan banyak dapat hasil tangkapan.
Seorang penjahit punya harapan, berharap
esok hari banyak orang yang menjahit pakaian.
Anak sekolahan punya harapan, berharap
suatu saat nanti ia bisa menjadi apa yang ia cita-citakan.
Tapi tunggu dulu....itu baru
harapan...kita belum masuk kepada kenyataan.
Kenyataan adalah akhir dari sebuah
pengaharapan.
Seorang presiden bangga telah dipilih
oleh masyarakat untuk memangku jabatan presiden lewat hasil pemilihan.
Seorang dokter bahagia karena cita-cita
kecilnya telah tercapai dan di kalangan orang sakit ia diandalkan.
Seorang profesor terharu suka cita karena
gelar ia idam-idamkan akhirnya berhasil ia dapatkan.
Semua kenyataan itu lahir dari harapan.
Tapi sebelum menjadi kenyataan,
harapan-harapan yang terkumpul harus lolos melewati tindakan. Singkatnya tidak
akan tercapai kenyataan bila harapan tidak di diwujudkan dengan tindakan.
Contoh idealnya
Ada seorang pria yang ingin mendapatkan
pasangan yang pas buat dirinya = harapan
Pria ini ngaji, menimba ilmu, belajar
menjadi dewasa, belajar mengendalikan emosi bahkan melamar = tindakan
Lamarannya pun diterima dan hidup bahagia
dengan pasangannya = kenyataan
Kemudian timbul pertanyaan.......???
Kalau ditolak gimana???
Maka keluarlah rumus rusa.
Rusa adalah salah satu hewan yang sering
diburu oleh singa, harimau, macan, dan manusia jadi-jadian. Ia punya harapan
untuk punya sayap. Untuk mewujudkannya pun, ia mengambil tindakan yaitu membuat
sayap, berlatih terbang, minum milo setiap hari, bertanya pada burung bangau, observasi
ke bandara dan hal aneh lainnya. Apakah ia bisa terbang?
Jawabannya adalah tidak....
Mengapa?
Karena tidak mungkin rusa melakukan hal
demikian.....
Kenapa tidak mungkin?
Karena takdirnya rusa memang di tanah
bukan di udara...tapi ada rusa yang bisa terbang,,rusanya santaclaus...
Lah itu lain lagi,,,tapi intinya dia gak
bisa terbang walaupun sudah ambil tindakan,,,,harapan tidak jadi kenyataan....
Mengapa?
Karena ada satu hal yang menentukan
kenyataan dari sebuah harapan yang sudah melalui tahap tindakan, satu hal itu
ialah ketentuan.
Pria yang lamarannya ditolak itu ibarat
rusa diatas. Ia berharap bisa terbang, seperti manusia yang berharap bisa mendapatkan
pasangan yang bisa mendampingi hidupnya. Rusa bertindak, manusia pun bertindak,
ngaji, mengumpulkan ilmu, melatih kedewasaan, belajar mengendalikan emosi,
bahkan melamar. Kenyataannya ditolak atau ditinggal nikah duluan, seperti rusa
yang tau bahwa ia tak bisa terbang. Dan itulah ketentuan.
Berharap, silahkan!
Bertindak, lakukan!
Menerima kenyataan dan ketentuan,
utamakan!