Kamis, 26 Juni 2014

SAATNYA KITA JADIKAN AL-QUR'AN DAN SUNNAH RASUL SEBAGAI JALAN HIDUP

Bagi pemuda-pemudi seperti kita. Ada banyak hal, baik itu berbentuk materi maupun berbentuk tingkah laku membanjiri pikiran kita sampai menuju tingkah laku kita. Ada beberapa musik yang beberapa dari pemuda-pemudi hafal, puluhan, ratusan, dari berbahasa Indonesia sampai kepada bahasa Asing. Ada beberapa film yang mereka hafal alur ceritanya, terkadang mereka bisa menceritakannya dari episode pertama sampai akhir. Bahkan mereka selalu update untuk episode selanjutnya. 

Dalam hal tingkah laku, mereka sudah tidak berpatokan lagi dengan islam atau syari’at, akan tetapi menyesuaikan degan tren zaman sekarang. Apa yang orang banyak pakai, itu yang mereka pakai, tidak peduli apakah menutup aurat atau tidak, sesuai syari’at atau tidak. Mereka anggap bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya itu biasa. Mereka anggap pacaran itu boleh-boleh saja. Mereka anggap kumpul antar lawan jenis membicarakan hal yang tidak penting itu silaturahmi dan sebagainya.

Islam kita lupakan, syari’at kita tinggalkan, jalan Rasul kita abaikan, tapi untuk tren dari budaya asing cepat kita kerjakan dan amalkan. orang yang seperti ini bukan bergerak dengan sendirinya, tapi ada yang ia contoh, ada lifestyle yang ia ikuti, ada fashion yang ia tiru, dan ada teman yang ia jadikan teman untuk share tentang barang-barang dan tingkah laku seperti itu.

Orang-orang yang seperti inilah yang Allah swt cantumkan dalam surah Al-Furqon ayat 27-29 bahwa mereka akan menyesal ketika di akhirat nanti, dengan apa yang ia lakukan.

Artinya : dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul" (27). kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku) (28). Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. (29). (QS. Al-Furqon: 27-29)

Al-Qur’an bukan sebutkan orang kafir yang bertindak seperti itu, tapi orang yang zalim, artinya umat islam sekalipun akan banyak yang melakukan hal tersebut, yang Al-Qur’an sudah ada di samping mereka, biasa mereka baca, tapi sayangnya tidak mereka jadikan patokan hidup. Sunnah Rasul bertebaran, bisa mereka ketahui tapi tak pernah mereka amalkan.

Rasul perintahkan mereka fokus pada Al-Qur’an, pelajari Al-Qur’an, amalkan Al-Qur’an tapi mereka menolak, mereka berfikir bahwa Al-Qur’an tidak bisa mejadikan mereka ngtren di tengah masyrakat, karena yang lagi ngtren bukan yang ada pada Al-Qur’an. Rasul perintahkan untuk ikuti jalannya, bukan jalan-jalan syaitan yang tertampilkan pada gaya hidup yahudi, nasrani & majusi. Tapi mereka menolak, dan beranggapan bahwa apa yang dibawa rasul sudah jadul dan tidak sesuai dengan tren pemuda-pemudi zaman sekarang.

Hal itu semua terjadi karena ada yang mereka jadikan contoh dalam hidup mereka selain Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Entah itu majalah, televisi, artis idola, teman sejawat, sehingga mereka pun ikut ke dalamnya. Maka pada hari yang telah dijanjikan itulah mereka akan menyesal dengan apa yang telah diperbuat.
Dalam sambungan ayat setelahnya Rasul sampai mengadu kepada Allah swt dengan sikap umatnya yang seperti ini.
 
Artinya : berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran ini diabaikan". (QS. Al-Furqon: 30)

Jangan sampai kita termasuk ke dalam orang yang menyesal seperti yang Allah swt tampilkan dalam Al-Qur’an ini. Cukuplah berbagai banyak penyesalan dalam hidup ini pelajaran, bahwasannya yang namanya penyesalan itu perih luar biasa. Kita kadang sampai mengatakan “lebih baik dulu aku begini, begitu” supaya tidak terjadi penyesalan seperti yang kita rasakan sekarang. Jangan sampai, jangan sampai, jangan sampai di hari akhir nanti kita menyesal lagi, karena tidak akan ada kesempatan yang Allah swt berikan lagi untuk kita memperbaiki kesalahan yang telah kita perbuat. 


Maka selagi kita diberi kesempatan oleh Allah swt untuk memperbaiki diri, untuk menjadikan Al-Qur’an petunjuk dalam kehidupan kita, Sunnah Rasul juga petunjuk untuk melangkah di dunia ini, maka bersegeralah. Jangan minder, jangan malu, jangan bersedih dengan syari’at yang telah Allah swt tentukan dalam Al-Qur’an dan hadis Rasul untuk kita, walaupun tampak jadul dan tidak tren dikalangan anak muda kebanyakan. Jangan bersedih, Karena di balik itu semua telah Allah swt janjikan surgaNya yang mereka orang kafir tidak tahu, tapi kita tahu dan meyakininya. Bersabarlah untuk dunia yang sementara untuk menuju kebahagiaan yang kekal di hari akhir sana.

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. Fushilat: 30)
   
Artinya : dan Dia memberi Balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, (QS. Al-Insan: 12)




Share:

0 komentar:

Posting Komentar