Minggu, 02 Februari 2014

Cobaan Bagimu (Wanita Berhijab)

Hembusan angin sore menyongsong mengibaskan hijab seorang anak remaja yang sedang bersender pada tiang sebuah pondok kayu yang sudah rusak, lapuk, reot, tak beratap. Daun ilalang menari ke kiri ke kanan berirama diterpa semilir angin sore  menemani kesendirian gadis remaja itu. Pondok tua yang sudah reot tinggal kerangka pun turut menemani gadis remaja itu, pondok yang sudah reot itu seolah tegar kembali untuk berdiri beberapa saat menemani sang gadis.
Si gadis tak jemu memandangi langit dan matahari yang bersiap-siap menyudahi aktivitas dan menutup hari. Kau bisa melihat gadis itu tampak murung. Awan sore yang sudah menguning tua itu turut menguatkan dirinya agar tak bersedih. Dalam hati si gadis tersebut teriris, perih menahan segala yang bergejolak di hatinya.
Bagaiamana tidak?, hijab yang ia kenakan sekarang menjadi bahan cemoohan. Hijab berwarna hijau yang lebar dan besar menutupi seluruh tubuhnya, yang tersisa hanya telapak tangan dan raut wajahnya yang jelita. Tak satupun bisa kau dapatkan lekuk tubuhnya, bahkan angin sore waktu itupun masih tak mampu melayangkan dan menyingkap bagian tubuhnya yang lain selain kedua telapak tangan dan wajah sang gadis.
Hal itulah yang membuatnya sedih teriris, dia harus menampilkan dirinya menjadi berbeda dengan mode dan pakaian wanita remaja muslim lainnya. Yang lain mengenakan celana jeans super ketat menampakkan lekuk tubuh dari pinggang sampai telapak kaki, baju butik yang masih memperlihatkan ikatan busted houted, belum lagi baju yang mesti dimasukkan ke dalam ingin memperlihatkan tali pinggang berkelas. Khimar atau tudung kepala yang dibalut berbagai macam variasi, melilit lilit tak beraturan untuk menjadikan senjata daya tarik bagi lawan jenis, namun lilitan himarnya itu tak masih membiarkan dada dan punggunnya terlihat. Ditambah lagi dengan alas kaki super tinggi memalsukan rendah badan.
Ribuan bahkan jutaan perempuan yang bertaat namun palsu yang sudah mengeras hatinya seperti batu bersuka ria dengan masa mudanya. Tak ada lagi penghalang antara laki-laki dan mereka. bersentuhan bukan lagi hal tabu. Surga dan neraka sudah terlihat kabur dalam benak mereka sehingga dengan tawa riang gembira mereka lalui hidup dengan penuh kemungkaran.
Hal itulah yang begitu meyakitkan lubuk hati sang gadis berhijab. Untuk taat begitu berat, untuk taat ternyata harus melawan kenyataan yang ada. Untuk taat tarnyata harus melawan ego nafsu yang ada, yang inginnya kenikmatan semu semata. Untuk taat ternyata harus berani melawan cemoohan dan hinaan serta pandangan sinis manusia di dunia yang fana.
Namun ia masih tegar dan mampu bertahan di derasnya arus yang berlawanan dengan arahnya berlayar. Kalau tidak karena bantuan Allah SWT, tentu dia akan hanyut seperti wanita yang hanyut lainnya.


Keluarbiasaan dan keindahan tubuh yang diberi Sang Pencipta seharusnya dijaga sesuai dengan cara yang diperintahkan olehNya. Allah swt saja menjagamu dengan tidak memperkenankan kamu menampakkan your secret body. Mengapa kamu sendiri tak menjaganya bahkan menjadikannya murah bisa dilihat bahkan boleh dipakai bagi siapa saja.”

---Writer---
Share:

0 komentar:

Posting Komentar