Dunia
memang indah, keindahannya diakui oleh manusia abad sekarang. kesungguhan untuk
menjalani hidup dengan sebenar-benarnya hidup sangat jarang kita lakukan. Inginnya
bersenang-senang menikmati keindahan dunia. Sangat jarang dari kita untuk
bersimpuh sedih meratapi kehidupan yang penuh dengan kehinaan karena banyaknya kemungkaran
yang kita lakukan di hadapan Allah swt. Banyak waktu yang kita lewati hanya
untuk bersenang-senang seolah-olah ingin mencoba melupakan dunia akhirat yang
kekal nanti.
“ketahuilah,
bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya
mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat
warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang
keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak
lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Hadid (57) : 20)
Mengapa
perlu kesungguhan?....karena pada dasarnya hidup adalah sebuah ujian, sebuah
penentuan sukses tidaknya kita di kehidupan abadi setelah di dunia ini. orang
yang diuji serta ingin berhasil dalam ujiannya tentulah harus bersungguh-sungguh
agar bagaimana bisa lulus dalam sebuah ujian itu.
“yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (al-mulk (67) :
2)
Allah
swt tidak zalim kepada makhluk ciptaannya terutama dalam memberikan ujian. Allah
swt kasi kita jalan atau cara praktis menggapai kesuksesan dalam hidup. Allah swt
turunkan petunjuk bagi manusia untuk menjalani kehidupannya agar tak keluar
dari jalur yang ditetapkan.
“(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil)”. (Al-Baqarah (2) :185)
“Sesungguhnya
Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi
khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar” (Al-Israa’ (17) : 9)
Namun
pada nyatanya hanya sedikit dari kita yang tak begitu paham dengan kehidupan
ini, kita menganggap hidup ini adalah tempatnya untuk mencicipi segala
kenikmatan yang tersedia. Padahal di dunia bukan tempatnya akan tetapi di
akhirat nantilah tempat untuk menikmati segala kenikmatan yang telah
disediakan.
“dan Tiadalah
kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya
akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al-Ankabut
(29) : 64).
Coba
renungi terus ayat-ayat yang telah dipaparkan diatas!!! Betapa kita masih
banyak keliru dalam memahami kehidupan. Sikap acuh kita itu tidak lain karena begitu
lemahnya kita dalam menghadapi ujian di dunia. Setan sukses menjadikan
kenikmatan dunia terasa indah menjadi bencana buat kita nantinya.
Dunia
tak lain adalah penjara bagi umat islam dan surga bagi orang kafir. Why??? Karena
di dunia kita mesti menahan segala hawa nafsu yang menggunccang. Menahan untuk
tidak minum-minuman keras, menahan untuk tidak berbuat zina dan berdua-duaan dengan
lawan jenis yang bukan mahram, menahan untuk tidak mencuri harta orang lain,
menahan untuk tidak bertindak sesuka hati, padahal itu semua kesenangan dan
penuh dengan kenikmatan, namun dilarang oleh Allah swt. Tetapi tidak pada orang
kafir yang bisa sesuka hati untuk melakukan sesuatu, seperti memperkaya diri
dengan harta riba, yang labanya cepat daibandingkan dengan sistem perkenomian
islam.
“dunia
itu adalah penjara orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR Muslim)
Banyak
hal yang menyenangkan hati kita di dunia ini, namun bertentangan dengan
peraturan Allah swt. Misalkan pacaran itu terasa indah, di dalamnya anda bisa
beraktivitas layaknya suami istri, namun sadarkah kita bahwa hal itu bertentangan
dengan peraturan Allah swt?
“Demi
Allah, sungguh jika kepala seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, maka
itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR.
Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan
dishahihkan oleh Albani dalam Ash-Shahihah no 226)
Maka
sejatinya, hidup bukan tempatnya untuk bersenang-senang, bermaksiat, karena
hidup udah ada aturannya. Jika kita merasa yakin dengan Allah swt, maka
sepantasnyalah sikap kita juga menunjukkan yakin akan petunjuk yang
diberikannya kepada kita. Jangan butakan mata, tulikan telinga dan tutup mata
hati untuk menrima apa-apa saja yang diperintahkan dan dilarang olehnya.
Memang
berat untuk taat, tapi bukankan itulah yang namanya ujian, Ujian yang dijalani
penuh dengan kesungguhan. Setiap kesungguhan menuntut sesuatu yang berat
dilakukan dalam hidup, termasuk ujian yang Allah swt berikan di dunia ini juga
tak ringan. Oleh karenanya Allah swt memberikan balasan yang luar biasa terhadap
kesungguhan kita yang kita begitu berat menjalaninya dengan nikmatnya yang tak
terkalahkan yaitu surgaNya. Dan membalas bagi mereka yang ingkar, tak mau taat,
dan selalu menganggap remeh serta tak bersungguh-sungguh dalam menjalani ujian
yang diberikan dalam hidup dengan azabNya yang pedih yaitu di neraka.
“dan
Barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah
akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah
memberikan rezki yang baik kepadanya.” (at-thalaq (65) :11).
“Sesungguhnya
orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang
berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai Balasan (siksa)”. (Ali-Imran (3) :
4)
Maka
sudah saatnyalah kita berbenah diri, memperbaiki banyak kesalahan yang telah
diperbuat. Membuka mata hati kita tentang apa-apa saja yang sebenarnya dilarang
oleh Allah dan apa yang diperintahkannya. Jangan lagi untuk membantah ayat-ayat
Allah swt dengan alasan kenikmatan dunia yang sesaat, dengan alasan trend masa
kini, karena sejatinya dunia bukanlah tempat untuk beradu fisik, harta, rupa, kecantikan,
kekayaan, kepintaran, akan tetapi dunia adalah tempat kita diuji, baik atau buruk
kita dalam menjalaninya. Perlu diketahui bahwa baik dan buruk sudah ditetapkan
oleh Allah swt, jadi jangan buat baik dan buruk yang baru sesuai dengan hawa
nafsumu!!!.
0 komentar:
Posting Komentar