Minggu, 02 Februari 2014

YUK KEMBALI PADA JALAN YANG LURUS!!!

Dunia memang indah, keindahannya diakui oleh manusia abad sekarang. kesungguhan untuk menjalani hidup dengan sebenar-benarnya hidup sangat jarang kita lakukan. Inginnya bersenang-senang menikmati keindahan dunia. Sangat jarang dari kita untuk bersimpuh sedih meratapi kehidupan yang penuh dengan kehinaan karena banyaknya kemungkaran yang kita lakukan di hadapan Allah swt. Banyak waktu yang kita lewati hanya untuk bersenang-senang seolah-olah ingin mencoba melupakan dunia akhirat yang kekal nanti.
“ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Hadid (57) : 20)
Mengapa perlu kesungguhan?....karena pada dasarnya hidup adalah sebuah ujian, sebuah penentuan sukses tidaknya kita di kehidupan abadi setelah di dunia ini. orang yang diuji serta ingin berhasil dalam ujiannya tentulah harus bersungguh-sungguh agar bagaimana bisa lulus dalam sebuah ujian itu.
“yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (al-mulk (67) : 2)
Allah swt tidak zalim kepada makhluk ciptaannya terutama dalam memberikan ujian. Allah swt kasi kita jalan atau cara praktis menggapai kesuksesan dalam hidup. Allah swt turunkan petunjuk bagi manusia untuk menjalani kehidupannya agar tak keluar dari jalur yang ditetapkan.
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (Al-Baqarah (2) :185)
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (Al-Israa’ (17) : 9)
Namun pada nyatanya hanya sedikit dari kita yang tak begitu paham dengan kehidupan ini, kita menganggap hidup ini adalah tempatnya untuk mencicipi segala kenikmatan yang tersedia. Padahal di dunia bukan tempatnya akan tetapi di akhirat nantilah tempat untuk menikmati segala kenikmatan yang telah disediakan. 
“dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al-Ankabut (29) : 64).
Coba renungi terus ayat-ayat yang telah dipaparkan diatas!!! Betapa kita masih banyak keliru dalam memahami kehidupan. Sikap acuh kita itu tidak lain karena begitu lemahnya kita dalam menghadapi ujian di dunia. Setan sukses menjadikan kenikmatan dunia terasa indah menjadi bencana buat kita nantinya.
Dunia tak lain adalah penjara bagi umat islam dan surga bagi orang kafir. Why??? Karena di dunia kita mesti menahan segala hawa nafsu yang menggunccang. Menahan untuk tidak minum-minuman keras, menahan untuk tidak berbuat zina dan berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahram, menahan untuk tidak mencuri harta orang lain, menahan untuk tidak bertindak sesuka hati, padahal itu semua kesenangan dan penuh dengan kenikmatan, namun dilarang oleh Allah swt. Tetapi tidak pada orang kafir yang bisa sesuka hati untuk melakukan sesuatu, seperti memperkaya diri dengan harta riba, yang labanya cepat daibandingkan dengan sistem perkenomian islam.
“dunia itu adalah penjara orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR Muslim)
Banyak hal yang menyenangkan hati kita di dunia ini, namun bertentangan dengan peraturan Allah swt. Misalkan pacaran itu terasa indah, di dalamnya anda bisa beraktivitas layaknya suami istri, namun sadarkah kita bahwa hal itu bertentangan dengan peraturan Allah swt?
“Demi Allah, sungguh jika kepala seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, maka itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan dishahihkan oleh Albani dalam Ash-Shahihah no 226)
Maka sejatinya, hidup bukan tempatnya untuk bersenang-senang, bermaksiat, karena hidup udah ada aturannya. Jika kita merasa yakin dengan Allah swt, maka sepantasnyalah sikap kita juga menunjukkan yakin akan petunjuk yang diberikannya kepada kita. Jangan butakan mata, tulikan telinga dan tutup mata hati untuk menrima apa-apa saja yang diperintahkan dan dilarang olehnya.
Memang berat untuk taat, tapi bukankan itulah yang namanya ujian, Ujian yang dijalani penuh dengan kesungguhan. Setiap kesungguhan menuntut sesuatu yang berat dilakukan dalam hidup, termasuk ujian yang Allah swt berikan di dunia ini juga tak ringan. Oleh karenanya Allah swt memberikan balasan yang luar biasa terhadap kesungguhan kita yang kita begitu berat menjalaninya dengan nikmatnya yang tak terkalahkan yaitu surgaNya. Dan membalas bagi mereka yang ingkar, tak mau taat, dan selalu menganggap remeh serta tak bersungguh-sungguh dalam menjalani ujian yang diberikan dalam hidup dengan azabNya yang pedih yaitu di neraka.
“dan Barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya.” (at-thalaq (65) :11).
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai Balasan (siksa)”. (Ali-Imran (3) : 4)
Maka sudah saatnyalah kita berbenah diri, memperbaiki banyak kesalahan yang telah diperbuat. Membuka mata hati kita tentang apa-apa saja yang sebenarnya dilarang oleh Allah dan apa yang diperintahkannya. Jangan lagi untuk membantah ayat-ayat Allah swt dengan alasan kenikmatan dunia yang sesaat, dengan alasan trend masa kini, karena sejatinya dunia bukanlah tempat untuk beradu fisik, harta, rupa, kecantikan, kekayaan, kepintaran, akan tetapi dunia adalah tempat kita diuji, baik atau buruk kita dalam menjalaninya. Perlu diketahui bahwa baik dan buruk sudah ditetapkan oleh Allah swt, jadi jangan buat baik dan buruk yang baru sesuai dengan hawa nafsumu!!!.















Share:

0 komentar:

Posting Komentar