Minggu, 20 Juli 2014

MENGIKUTI NAFSU, BERUJUNG PADA PENYESALAN

Ada satu pelajaran penting dari puasa ramadhan, yang telah kita lakukan hampir sepanjang hayat kita sampai saat ini di bulan yang mulia. Satu pelajaran penting itu ialah, puasa dapat memberikan gambaran hawa nafsu yang begitu jelas yang tugasnya dalah menipu manusia. Gambaran tersebut bisa anda rasakan pada saat anda berpuasa. Puasa adalah menahan dari segala hawa nafsu yang terus mengajak manusia kepada kerusakan.
Jika kita berpuasa maka, pada saat-saat berpuasa, ketika kita pergi ke pasar, market, toko buah, toko makanan, toko minuman, maka kita terkadang ingin membeli dan melahap semuanya. Dalam benak kita, bahwa ketika kita membeli semuanya, maka kita akan menghabiskannya.
Dan kita pun membeli semua apa yang kita inginkan, mulai dari buah-buahan, kue, minuman, nasi padang, sate, dan macam-macam makanan. Semua  yang kita inginkan kita beli.
Ketika bedug berbuka mulai terdengar dan semua makanan berada di hadapan kita, satu persatu apa yang kita beli tadi termakan, namun kita tidak menghabiskan semuanya, karena baru beberapa suapan perut sudah kenyang dan tidak mampu lagi melahap apa yang  dibeli. Barulah kita mneyesal dan tahu bahwasannya hanwa nafsu saya tadi telah menipu saya. Kejadian seperti ini sangat-sangat sering kita rasakan dan kita lakukan.
Itulah nafsu, sebelum kita mencobanya, nafsu akan berkata bahwa kita kuat, kita mampu, kita akan aman dan bahagia dengan keputusan yang akan kita ambil jika mengikuti nafsu. Tapi ketika kita menuruti nafsu tersebut dengan janji palsunya tadi, maka setelah itu barulah kita menyesal, bahwa nafsu kita sebelumnya ternyata membawa kita kepada penyesalan, kerusakan, kemubaziran, kemaksiatan, dan hal  buruk lainnya.
Itulah salah satu pelajaran dari puasa, dimana dia langsung memberi kita pengalaman berharga pada saat kita semua melaksanakannya. satu pelajaran ini dimana tergambarkan jelas ketika kita membeli makanan dan minuman sebanyak-banyaknya, semaunya tanpa mengontrol nafsu kita, keinginan kita, dan ketika berbuka, kita baru mengatakan bahwasannya keputusan kita salah karena ternyata kita tidak mampu mengabiskan makanan serta minuman yang kita borong habis tadi siang di pasar.
Allah swt menampilkan langsung pengalaman ini kepada manusia, bahwasannya nafsu akan terus merayu manusia untuk mengikutinya, dengan segala cara dengan segala jalan, mengiming-iming manusia degan kenikmatan yang abadi padahal hanya kenikmatan semu. Dan ketika kita mengikuti nafsu, maka yang akan terjadi adalah kita akan menyesal di penghujungnya, ternyata nafsu dan keinginan kita hanya menipu.
Pelajaran ini harusnya kita ambil pelajarannya dan terapkan pada bulan-bulan lain, dimana ketika nafsu kita mulai berbicara dengan segala keinginannya, melihat semua barang ingin dibeli, melihat semua kesenangan ingin dirasakan, melihat cakep sikit langsung disambar, melihat ganteng sikit langsung diseruduk, ketika yang berbicara pada saat itu adalah nafsu, maka tinggalkan. Karena puasa sebelumnya, kita telah belajar bahwa ketika kita menuruti hawa nafsu kita, maka ujungnya kita akan celaka.
Dunia juga seperti itu, dimana dunia menampilkan segala keindahan yang fana, dan nafsu mengajak kita untuk mencicipinya sekaligus melalaikan akhirat. Jika kita menuruti nafsu, maka kita terus-terus mengejar dunia dan akan melalaikan kita kepada akhirat, dan penyesalan akan terjadi di ujungnya.
Tapi ketika kita telah belajar dari puasa, dimana yang namanya nafsu hanya akan menjerumuskan, melalaikan, menipu, maka kita tidak akan menjadikan dunia tujuan kita, tapi hanya sekedar jembatan menuju akhirat, artinya kita tetap berada di dunia tapi tidak dilalaikan olehnya, karena kita tau jika kita menuruti nafsu yang terus mengejar dunia, maka kita akan menyesal di ujungnya, layaknya orang yang menuruti hawa nafsunya ketika berpuasa dia membeli makanan dan minuman sebanyak-banyaknya, tapi setelah berbukan dia baru sadar bahwa nafsunya hanya menipunya dan akhirnya ia menyesal karena menuruti hawa nafsunya.
Ketika kita di dunia ini terus menerus mengikuti hawa nafsu , maka bersiaplah dengan penyesalan di penghujungnya.
Tapi jika kita menahan-menahan, sabar dan sabar untuk tidak menuruti hawa nafsu, sehingga segala kesenangan dunia yang menipu ini tidak melalaikan kita dari Allah swt, maka bersiaplah di penghujung hari dengan kebahagiaan yang telah dijanjikanNya InsyaAllah.
  
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS. Al-Baqarah: 2: 183)
Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun (QS. An-Nisa:77)
Artinya : ......dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu (QS. Al-Hadid: 20)

Share:

Jumat, 18 Juli 2014

PERMOHONAN DI AKHIR-AKHIR RAMADHAN


Ramadhan sudah hampir berlalu, tapi jiwa dan raga ini belum memperlihatkan kebaikan yang Engkau perintahkan  dan hamba masih belum mampu meninggalkan laranganMu ya Rabb.

Masih banyak perintah, kewajiban, amal shaleh, yang Engkau tugaskan kepada hambamu ini tapi hamba terus mengabaikannya.

Masih banyak kesalahan dan kesalahan, maksiat dan maksiat, kejahatan dan kejahatan yang masih terus dilakukan oleh jiwa dan raga ini.

Ya Allah, Engkau Yang Maha Sempurna, dan hambamu ini hina, lemah, dan rapuh.

Ya Allah, jika maaf dariMu tidak menghilangkan seluruh kekuasaanMu, maafkanlah segala kesalahanku.

Ya Allah, jika kesalahanku tidak menghancurkan kerajaanMu, maka jangan kau campakkan aku karena kesalahanku.

Ya Allah, jika kebaikanku tidak menghilangkan kemuliaanMu, maka berilah aku kebaikan.

Ya Allah, jika surgaMu luas seluasnya dan senikmat-nikmatnya, maka jadikanlah hamba yang hina ini termasuk penghuninya.

Ya Allah, jika nerakamu begitu perih dan pedih, janganlah Engkau masukkan hamba yang begitu lemah ini kedalamnya.

Ya  Allah, jika Engkau masih menginginkan kebaikan dariku, maka tutuplah aibku dan tuntun aku kepada kebaikanMu.

Ya Allah, jika Engkau tidak ingin aku melakukan maksiat kepadamu, maka tuntunlah aku ke jalanMu. Dan jika pun aku melakukan maksiat kepadaMu, sesungguhnya ampunanMu lah yang paling kuperlukan, maka ampunilah aku.

Ya Allah, dengan segala kesempurnaanMu, sempurnakanlah ibadahku, amalku, dan kebaikanku, dibulan Ramadhan dan di bulan-bulan setelahnya. Jadikanlah semuanya hanya tertuju kepadaMu bukan kepada yang lain.

Ya Allah, jika ikhlas kepadaMu adalah kunci diterimanya amal ini, maka jadikanlah aku orang yang ikhlas.

Ya Allah, jika Ramadhan ini adalah ramadhan terakhir, bulan ini adalah bulan terkahir, dan hari ini adalah hari terakhir bagiku, maka jadikanlah aku orang yang kembali dalam keadaan Engkau ridho kepadaku.

Amin.........

 
Share:

TETAPLAH RENDAH HATI


Sungguh manusia sangat hina dan hina di hadapan Allah swt. di luar dia bersih seperti malaikat. Berjalan di antara manusia dengan kealimannya, kezuhudannya, kesalehannya, kebaikannya, tapi di hadapan Allah swt pasti derajat mereka rendah dan rendah.

Berapa banyak para ulama yang memohon untuk ditutup aibnya, mengapa? Karena mereka tau mereka tidak sempurna dengan kesalahan yang terus ada pada mereka, meski manusia memandang mereka tinggi dan mulia, tapi dihadapan Allah swt yang Maha Sempurna mereka tetap merasa hina.

Saya dan pembaca semua harus tahu bahwa meskipun kita mungkin tidak pernah meninggalkan sholat, kemudian berbuat baik kepada kedua orang tua, jujur, tidak curang, tidak menzalimi sesama manusia, tapi yakinlah pasti masih ada celah kerusakan dalam diri kita, yang orang tidak tahu tapi kita tahu dan kita menyadari betul bahwa kejahatan yang ada dalam diri ini begitu parah.

Tugas kita bukan menjudge seseorang dengan kesalahan mereka, tapi tugas kita adalah menesahati dan mengajaknya untuk sama-sama comeback to Allah swt. tugas kita tidak menghina dan mencela orang yang berbuat kejahatan, tapi tugas kita adalah menggandeng mereka agar sama-sama menjadi muslim yang baik. Mengapa saya katakan sama-sama?, karena anda dan mereka sama-sama masih menyimpan kejahatan dan keburukan di hadapan Allah swt.

Tetaplah menyampaikan kebaikan, tapi jangan pernah arogan, mengapa? Karena anda juga tidak sealim dan seshaleh seperti apa yang anda sampaikan.

Tetaplah mendakwahkan islam, tapi tetaplah rendah hati, mengapa? Karena anda seseorang yang hina dengan dosa yang mereka tidak pernah tahu.

Tetaplah sampaikan apa yang harus dikerjakan, dan apa yang harus ditinggalkan, tapi jangan pernah umbar aib orang lain, mengapa? Karena saat ini Allah swt tutup aib kita semua sehingga orang tidak mengetahuinya.

Hiduplah dengan kerendahan hati, jangan pernah merasa sempurna dengan apa yang kau lakukan, karena sekarang anda masih tetap rapuh dan akan tetap rapuh. Kita berjalan di hadapan Allah swt, bertindak di hadapan Allah swt, bekerja di hadapan Allah swt, beribadah di hadapan Allah swt, apa yang saya dan anda lakukan harus serasa di hadapan Allah swt. Oleh karena itu tetap rendah hati, karena di hadapan Sang Maha Sempurna anda bukanlah orang yang sempurna.
Share:

Kamis, 17 Juli 2014

BE THE BEST WITH AL-QUR'AN




Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar, layaknya mukjizat, anda akan baru merasakannya setelah anda menyaksikannya. Tapi anda tidak akan merasakannya, jika anda melalaikannya, mencampakkannya, dan mengingkarnya, serta tida mau mengambil pelajaran darinya.
Dan mukjizat, suatu yang luar biasa, sesuatu yang fantastis baru akan terasa jika anda menyaksikannya dengan seksama dengan artian Al-Qur’an akan baru terasa kemukjizatannya setelah anda mentadabburinya bukan hanya membaca dan bukan hanya mendengar, akan tetapi memahami dan mengaitkan dengan pengetahuan yang telah anda miliki serta pengalaman yang telah anda rasakan.
Tidak semua bahasa yang ada dalam Al-Qur’an itu sulit, ada banyak ayat yang menjelaskan secara gamblang dan begitu jelas tentang sesuatu yang haq. Tentang penciptaan manusia, tentang penciptaan alam semesta, tentang sejarah, yang kesemua ini dijelaskan secara jelas dan benar adanya. Mengapa Al-Qur’an sudah mampu berbicara tentang itu semua, lengkap, benar, dan sesuai dengan fakta, padahal Al-Qur’an hanya diturunkan kepada seorang yang tidak bisa membaca dan menulis, dan jikapun dia mengutip dari kitab-kitab perjanjian lama, maka kita dapat menyaksikan banyaknya kesalahan dalam perjanjian lama yang tidak sesuai dengan fakta dan ilmu sains modern, tapi Al-Qur’an yang datang setelah itu bisa benar dan sesuai dengan penemuan-penemuan ilmiah di zaman modern. Bukankah ini suatu mukjizat?
Allah swt turunkan Al-Qur’an kepada manusia, manusia yang memiliki akal yang sempurna untuk megartikan suatu kitab, manusia mampu berfikir, manusia mampu menalar, manusia mampu membayangkan meski pada sesuatu yang belum pernah ia lihat dan ia dengar. Dan Al-Qur’an merupakan kitab yang sempurna, penyempurna dari kitab sebelumnya, Al-Qur’an banyak memberikan perumpamaan, gambaran, keterangan, pelajaran, fakta, bukti kebenaran, tanda-tanda kebenaran, yang kesemua ini bisa dengan mudah diproses dalam otak manusia yang memiliki akal yang sempurna.
Ketika mereka tahu, oooooo Al-Qur’an mampu menjelaskan teori eknomi yang bersih tanpa merugikan pihak bank dan nasabah, oooo Al-Qur’an mampu menjelaskan proses penciptaan manusia denga detail, rinci dan benar. Oooo Al-Qur’an mampu menjelaskan fakta sejarah secara tepat sesuai dengan bukti ilmiah padahal Al-Qur’an diturunkan kepada rasul Muhammad saw yang bukan pakar sejarah. Oooo Al-Qur’an mampu menampilkan teori bermasyarakat yang luar biasa indah, dia menghormati seluruh manusia meskipun yang bukan muslim. Ooooo Al-Qur’an sudah lebih dulu mengungkapkan penciptaan alam dan kejadian alam lebih sempurna dibanding penelitian yang ada setelah turunnya Al-Qur’an. Tapi pernahkah kita mau berfikir bahwa tujuan Al-Qur’an tidak hanya itu, dia ingin memberitahumu, bahwa ketika kau mampu mebuktikan kebenaran Al-Qur’an lewat apa yang mampu kau indera, maka ada sesuatu yang tak mampu kau indera yang diceritakan dalam Al-Qur’an itu benar adanya. Hari pembalasan benar adanya, hari manusia dibangkitkan setelah kematian benar adanya, surga dan neraka benar adanya, malaikat benar adanya. Mengapa anda harus menyimpulkan seperti itu?, karena sebelumnya kita sepakat bahwa Al-Qur’an sempurna dalam menjelaskan apa yang mampu kita indera seperti alam semesta ini.
Ketika kita meyakini semua itu, maka ada sesuatu yang berubah dalam hidup ini. sebelumnya kita mungkin mengejar dunia, sebelumnya mungkin tujuan kita ingin dapat pekerjaan yang layak, ingin berkeluarga dan membina rumah tangga dengan istri atau suami yang telah kita idamkan. Mungkin sebelumnya kita bercita-cita ingin jadi pengusaha sukses dengan dunia dalam genggaman, mungkin kita memiliki tujuan hidup yang kesemuanya hanya sekedar kebahagiaan dunia. Sehingga untuk mendapatkan kebahagiaan itu semua, kita rela tinggalkan agama, kita rela tinggalkan sholat, kita rela melupakan Allah swt demi dunia yang kita kejar.
Tapi setelah kita yakin bahwa suatu saat dunia ini akan hancur, suatu saat kita akan musnah, suatu saat kita akan dibangkitkan kembali, suatu saat kita dibalas atas perbuatan kita selama di dunia. Di saat itulah kita akan mengubah tujuan hidup ini untuk mengabdi kepada Allah swt, untuk mencari ridho Allah swt, untuk mencari bekal di akhirat, untuk menuju surga Allah swt, maka kita berusaha untuk baik, kita berusaha untuk mengikuti syari’at, berusaha untuk memperbaiki diri, berusaha untuk menahan nafsu dunia, berusaha untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, tidak menyikut sesama manusia, tidak menipu manusia lainnya, tidak menzalimi manusia lainnya karena tujuan kita Allah swt bukan materi dunia. Dan di saat itulah anda akan terlihat lebih baik dari sebelumnya karena anda belajar dari Al-Qur’an untuk percaya kepada sesuatu yang tak pernah anda lihat, kemudian anda percaya dan ikuti aturan mainnya, dan di saat itulah Allah swt memberikan kemuliaan kepada diri anda, sehingga manusia pun melihat kebaikan pada diri anda, dan anda turut merasakan perubahan itu.
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. (41). yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (42). (QS. Fushshilat:41: 41-42)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. At-Tiin :95: 4)
dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami niscaya Kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah Kami kerjakan". dan Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (QS. Fathir:35:37) 
Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. (QS. As-Sajdah:32:15)


Share:

HARI BERBANGKIT , PERCAYAKAH ANDA?



Assalamua’alaikum....
Baru-baru ini saya sangat kagum dengan Al-Qur’an, dan dengan mencoba sedikit mempelajarinya saya merasa ada beberapa perubahan dalam hidup ini. awalnya bisa dikatakan saya adalah orang yang masih belum begitu yakin dengan islam, dengan Allah swt, dengan hari kiamat dan sebagainya. Karena semua ini adalah sesuatu yang tidak pernah saya lihat dan saya rasakan.
Namun dengan Al-Qur’an, sebaik-baik petunjuk, sebaik-baik mukjizat, sebaik-baik kitab, saya dan mungkin anda para pembaca blog ini bisa merenungi dengan akal sehat kita semua bahwa hari kiamat benar-benar akan terjadi. Melalui surah Al-Hajj surah ke 22 ayat 5, Al-Qur’an mengajak manusia yang memiliki akal yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya, yang mereka bisa berfikir dengan sejernih-jernihnya, setajam-tajamnya, sebaik-baiknya, mereka bisa menalar, mengartikan, membayangkan setiap bacaan, untuk mencoba sejenak berfikir dan mentadabburi ayat Al-Qur’an yang satu ini.
Artinya : Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (QS. Al-Hajj:22: 5)
Ayat ini begitu luar biasa dan mengajak manusia berfikir tentang kepastian akan hari kiamat dan hari kebangkitan manusia. Kita akan coba uraikan satu persatu hal-hal apa saja yang Allah swt jadikan bahan untuk kita merenungi bahwa hari berbangkit itu akan terjadi.
# 1 Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.
Ayat ini bercerita tentang proses manusia dari awalnya hingga akhirnya. Hal yang paling awal adalah manusia berasal dari tanah, dimana Adam AS manusia pertama diciptakan dari tanah, diciptakan dari sesuatu yang bukan makhluk hidup, karena kita semua setuju bahwa tanah tidak hidup tapi benda mati, tapi Allah swt ciptakan dari tanah bukan dari sesuatu yang hidup.
Untuk proses selanjutnya anak keturunan Adam AS diciptakan dari setetes air yang hina. Ingat sekali lagi, bahwa manusia berasal dari setetes air yang hina, bukan seuatu yang sudah sempurna kejadiaanya, akan tetapi hanya setetes air. Dari setetes air mani yang hina kemudian menjadi segumpal darah, daging, dan berada dalam rahim hingga sampai waktu yang ditetapkan, dan menjadi bayi. Pernah tidak ibu anda ketika mengandung, dia mengorek-ngorek janinnya, mengatur posisi janinnya, memasangkan ari-arinya agar bisa menyerap makanan, merakit mata, telinga, hidung, kaki dan tangan? Tentu tidak pernah, ibu kita hanya tau makan dengan gizi dan vitamin yang dibutuhkan, namun dia tidak pernah melakukan hal-hal yang saya tanyakan diatas, bahkan membuat satu cm kulit pada bayi yang ibu anda lahirkan saja, ibu anda tidak akan mampu. Pertanyaannya, siapa yang melakukan hal tersebut?
Artinya : Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (20) kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim),(21). sampai waktu yang ditentukan (22) lalu Kami tentukan (bentuknya), Maka Kami-lah Sebaik-baik yang menentukan (23) kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (24) (QS. Al-Mursalat: 77: 20-24)
Setelah itu ayat pada surah Al-Hajj menyambung pada proses kedewasaan manusia yang awalnya hanya setetes air, sekarang menjadi tangan, kaki, kepala, perut, dan semuanya tersusun secara sempurna dan hingga akhirnya mati. Kesimpulannya dari perenungan pertama ini adalah bahwa Allah swt beri gambaran bahwa manusia berasal dari sesuatu yang kecil, remeh, hina bahkan Adam AS berasal dari tanah, bukan sesuatu yang hidup. Karena kekuasaan Allah swt, setelah itu mereka mampu tumbuh dan berkembang menjadi besar dan sempurna. Jika itu terjadi, maka membangkitkan manusia yang telah tercipta sebelumnya lebih mudah lagi bagi Allah swt.
#2 dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Jika kita masih belum terlalu mengerti dan proses terjadinya manusia, Allah swt berikan gambaran yang lebih sederhana yaitu melalui tumbuhan. Pada ayat tersebut, Allah swt memerintahkan kita untuk melihat bumi yang kering, tandus, tidak ada apapun di sekitarnya karena saking keringnya bumi tersebut. kemudian Allah swt turunkan rahmat dan kuasanya lewat air hujan, sehingga kita bisa melihat ada tumbuhan yang hidup setelahnya. Dan kejadian seperti ini sering kita lihat dalam kehidupan kita, sering terjadi pada suatu masa dimana tanah begitu kering hingga retak, tak ada satupun tanaman yang bisa tumbuh. Namun setelah hujan turun dan air mengalir di tanah tersebut serta membasahinya, tanpa anda tanam, tanpa anda semai biji-bijian, ada saja tumbuhan yang tumbuh di tanah tersebut.
Inilah perumpamaan kedua, dimana sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ada, tapi kemudian ada dengan kekuasaannya Allah swt.
Bisa dibilang ayat ini menyimpulkan ketika tubuh anda musnah, hilang, yang awalnya kuat, tapi kemudian mati, setelah mati itu kamu akan dibangkitkan layaknya tanah yang awalnya tidak ada tumbuhan, kering, tapi karena kekuasaan Allah swt ada tumbuhan yang tumbuh bangkit dari dalam tanah yang awalnya kering.
Lihatlah bagaimana bagusnya Allah swt memberikan perumpamaan. Ada satu hal yang pasti dalam hidup kita yaitu mati, dan semua orang tau itu pasti dan pasti akan terjadi dalam hidup mereka. Tapi ada satu hal pula yang orang sulit percaya yaitu “Akankah manusia dibangkitkan setelah mati?”. Allah swt memperumakan dengan tumbuhan yang awalnya tidak tumbuh karena keringnya tanah, tapi karena kekuasaan Allah swt pulalah dengan cara menurunkan hujanNya tumbuhan yang mati itu hidup kembali. Sungguh perumpamaan yang bagus, jika anda mau benar-benar memikirkan hal itu.
Anda layaknya tumbuhan, anda hidup dari sesuatu yang kecil yaitu setetes air mani, begitu pula tumbuhan yang hidup dari sebuah biji yang kecil. Tapi kemudian anda tumbuh menjadi besar dengan tangan, kaki, kepala yang menopang anda, begitu pula tumbuhan, dia tumbuh berakar, tumbuh dahan, ranting, daun dan buah yang menopang kehidupannya. Tapi setelah itu anda mati karena beberapa hal, karena sakit, tertimpa longsor, tenggelam, tabrakan, dan begitu pula tumbuhan, dia mati karena beberapa hal, entah terkena hama, terkena banjir, ditebang dsb. Satu hal yang anda perlu ketahui bahwasannya tumbuhan yang mati itu bangkit lagi, tumbuh lagi, bertunas lagi, karena kekuasaan Allah swt, tanpa anda harus menanam, menyemai benih di sekitarnya, dan seperti itulah yang Allah swt janjikan kepada manusia akan dibangkitkan kembali, seperti tumbuhan tersebut.
Perumpamaan yang sangat indah dan sangat menggungah diri kita untuk yakin seyakin-yakinnya bahwa kebangkitan manusia di hari yang telah ditentukan nanti bukanlah suatu yang mustahil. Layaknya tanah yang mati, gersang, tidak ada tumbuhan tapi setelah turun hujan ada tanaman yang tumbuh dan bangkit setelah matinya. Manusia yang awalnya berasal dari sesuatu yang sangat-sangat kecil tapi bisa bangkit dan tumbuh menjadi besar. Maka untuk membangkitkan manusia kembali setelah kematiannya adalah lebih mudah bagi Allah swt, karena Allah swt mampu menciptakan kamu dari sesuatu yang kecil dan remeh menjadi sesuatu yang sempurna, tentunya menghidupkan manusia setelah adanya manusia lebih mudah. Kita bisa ibaratkan membangun rumah tentu lebih mudah setelah adanya kerangka dari rumah tersebut, dibanding membuat rumah dari yang belum memiliki kerangka.
Setelah Allah swt memberikan gambaran yang begitu indah tersebut, Allah swt menutupnya dengan menyimpulkan bahwasannya:
yang demikian itu, karena Sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan Sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (6). dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.(7). (QS. Al-Hajj: 22: 6-7).
Semoga share kali ini bisa diambil hikmahnya dan pelajaran agar kita sama-sama meyakini bahwasannya hari berbangkit itu benar-benar akan terjadi. Walaupun semua itu adalah sesuatu yang tak pernah kita rasa, raba, lihat, namun dengan perumpamaan yang Allah swt tunjukkan lewat Al-Qur’an ini serta dengan akal dan fikiran yang telah Allah swt berikan, kita bisa tahu tanpa harus melihat dan kita bisa yakin tanpa harus merasa.
Saya akan tutup dengan sebuah nasehat yang bagus sekali dari Ibnu Qayyim, beliau mengatakan:
“Hawa nafsu dunia bagaikan fatamorgana. Orang bodoh akan melihat apa yang tampak, sedangkan orang yang pandai akan melihat apa yang ada dibalik kenyataan”
Wassalam.......






Share: