Malam
yang dingin ini begitu menyejukkan sekujur tubuhku. Malam yang sebenarnya indah
buat para kaum muda, malam minggu tentunya. Melintas di depan rumah, para kaum
muda yang berpasang-pasangan dengan motornya yang kelihatan mengkilap, aku
yakin pasti baru dicuci sore tadi. Yang wanita terlihat cantik-cantik dengan
riasan dan pakaian santai nan mempesona, Dibalut dengan warna-warni baju dan
celana yang ia kenakan serta kakinya terlihat disangga rekat dengan highhill.
Yang pria terlihat keren dengan baju kemeja rapi bercelana pensil dilengkapi
dengan sepatu trendy ala anak muda tahun 2014.
Yang
seperti itu ada banyak melintas, suara motornya sekejap mengaung dan
menghilang. Kalau ku hitung dari awal mungkin ratusan pasangan dalam sejam bisa
kudapatkan, karena memang ini daerah perkotaan, daerah yang padat populasi
penduduknya. Pemandangan seperti ini pasti kau jumpai.
Aku
masih teringat dengan masa-masa itu, masa dimana aku tak punya jarak dengan
kaum hawa. Hari minggu tentu tak pernah kulewati begitu saja tanpa keluar rumah
menikmati indahnya panorama malam. ada banyak di luar sana yang bisa kunikmati,
dan teman-teman pun biasanya sudah booking tempat serta pasang waktu untuk
kumpul bareng melepas kepenatan setelah beraktivitas 6 hari sebelumnya. Sesekali
di malam minggu yang lain, ada saja gebetan yang siap menemaniku menikmati dan
melalui indahnya malam ini.
Cantik,
manis, trendy, serasa sudah suami istri saja dibuatnya. Gandengan tangan itu
sudah hal yang paling sederhana yang bisa kau lakukan dengan pasanganmu.
Artinya, kau bisa lakukan lebih dari itu kalau pasanganmu dan dirimu sendiri
tak kenal dengan Yang Maha melihat di atas sana. Jika berboncengan di atas
gagahnya motor yang kau punya, pelukan hangat sang kekasih tentu bisa kau
dapatkan. Sambil bercanda ringan dan saling cubit pipi sudah mampu membuat kau
lupa dengan jalanan yang sudah kau lewati. Lampu yang memberi cahaya kekuning-kuningan
menambah suasana romatis malam yang bisa kita lewati berdua dengan pasangan di
malam yang indah itu.
Tapi
itu dulu, ketika penglihatan Tuhan masih kuanggap samar. Itu dulu, ketika
kejahatan dan kebaikan tak bisa kubedakan pasti. Itu dulu, di saat aku merasa
hidupku masih panjang sehingga aku punya banyak waktu untuk kembali ke pada
jalan yang lurus. dan itulah masa kelamku di saat aku tak mengenal siapa diri
ku ini.
Sekarang
aku mencoba menyusun kembali kehidupan kelamku yang berantakan itu. Godaan
setan tak henti-hentinya membujuk jiwa dan raga ini untuk mengecup sekali lagi
masa laluku. Selalu ada keinginan untuk mencari pasangan dan bermesraan ria di
setiap harinya. Kalau tak karena Allah, tentu hal itu sudah kulakukan lagi. Semakin
aku meremas kertas catatan kelamku itu, semakin pula setan berusaha
merapikannya bahkan menyetrikanya agar rapi sehingga masih bisa ku baca untuk
sesekali waktu.
Aku
tak bisa memastikan usaha ku ini apakah berhasil atau tidak. Yang kutau aku
punya engkau ya Allah yang maha perkasa dan maha membolakk balikkan hati
manusia. Aku mohon agar di beri ketetapan pada agama ini. perisai utamaku
adalah aku yakin seyakin yakinnya bahwa Dia ada dengan segala kemahaanNya. BalasanNya
nyata dan pasti terjadi, walaupun itu hanya bisa kuteguhkan dengan iman di dada
saja. Yang jelas aku tak ingin merasakan penyesalan untuk hal tak terbayangkan
di hari akhir nanti, seperti yang telah Ia nyatakan dalam kalamNya. Karena beribu
penyesalan yang pernah kurasakan di dunia cukup membuktikkan padaku bahwa
penyesalan pasti di akhir. Dan penyesalan terbesar adalah di hari akhir nanti
ketika aku tak dapat Rahmat dan keridhoan dari diriNya.