PEMUDA-PEMUDI ISLAM,
SADARLAH!!!
Ketika muda, ketika itu pula
kita banyak lalai dan tertipu dengan apa yang ada dalam genggaman kita.
Merasa muda, kita habiskan
masa dengan berfoya-foya.
Merasa muda, kita habiskan
masa dengan bersenang-senang menurutkan hawa nafsu.
merasa rupa masih segar,
kita coba segala hal yang indah dipandang mata.
Merasa waktu masih banyak
luang dan tanggung jawab masih sedikit, kita habiskan kelapangan itu dengan hal
yang membuat kita semakin jauh dari Nya.
Banyak pemuda-pemudi
sekarang lena dan lalai dengan tugasnya sebagai seorang manusia. Begitu mudah
pemuda-pemudi sekarang jatuh ke dalam lubang kehancuran. Kita merasa apa yang
kita lakukan adalah wajar, baik dan tak bertentangan. Padahal banyak kesilapan
dan kesalahan dalam segala tindak tanduk aktivitas kita.
Pemuda-pemudi sekarang
banyak yang salah dalam menjadikan pedoman hidupnya, banyak salah dalam memilih
gaya hidupnya, dan banyak salah dalam memahami makna hidupnya di dunia.
Rasul Muhammad saw yang perannya
sebagai acuan dalam bertindak tergeser perannya oleh manusia-manusia yang sama
sekali tak percaya dengan hari akhir. artis kita jadikan tuntunan, musisi kita
jadikan contoh dalam bertindak, dan orang kafir kita tiru dia, sehingga
pemuda-pemudi lupa dengan seorang manusia mulia yang Allah swt perintah untuk
kita ikuti dia dalam menujuNya, yaitu rasul Muhammad saw.
Gaya hidup zuhud yang tak
pernah tamak akan harta, tak pernah menurut kepada materi tergeser dengan gaya
glamour dan materialistis kita yang menyatakan bahwa kebahagiaan abadi adalah
ketika kita punya harta dan materi di dunia.
Paham hidup di dunia hanya
sekedar perjalanan layaknya seorang musafir itulah pandangan dunia bagi orang
mu’min, tapi pemuda-pemudi kita memandang hidup itu Cuma sekali maka
bersenang-senanglah ketika engkau di dunia.
Cara memandang hidup yang
seperti itulah yang banyak membuat kita lupa dan lalai dengan waktu yang terus
bergulir, amal yang terus berjalan dan tercatat, serta usia yang terus
berkurang.
Pemuda-pemudi islam punya
teladan sendiri yaitu rasulullah saw, punya gaya hidup sendiri yaitu tidak lena
dengan materi yang ada di dunia, punya pandangan hidup tersendiri yaitu hidup
adalah sebuah perjalanan untuk menuju hari berikutnya.
Maka, mengapa kita masih mau
mengikut gaya hidup, cara hidup, dan pandangan hidup orang yang tak percaya
dengan Tuhan kita, malaikat kita, tak percaya dengan rasul-rasul kita, tak
percaya dengan kitab-kitab kita, tak percaya dengan hari akhir yang kita
percaya akan kedatangannya, tak percaya dengan takdir yang telah ditentukan?
“Segungguhnya hari kiamat itu akan datang
aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa
yang ia usahakan (15). Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya
oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa
nafsunya, yang menyebabkan kamu Jadi binasa" (16). (QS. Thaahaa: (20): 15-16)