Minggu, 01 Desember 2013

Tuhan

Andai saja aku tidak memiliki Tuhan tentu saja segala kesenangan dunia dalam bentuk kemaksiatan ingin, akan dan sudah aku rasakan.
Andai saja aku tidak memiliki Tuhan, tentu saja aku akan bebas berbuat sekehendakku tanpa melihat peraturan Negara karena mereka pun telah memberi aku kebebasan.
Andai saja aku tidak memiliki Tuhan, tentu saja aku akan seperti mereka yang bertindak sesuka hati tidak membiarkan hidup ini terlewat begitu saja tanpa ada kesenangan fana yang dirasakan.
Namun, aku memiliki Tuhan yang darinya aku mendapat kehidupan. Namun, aku memiliki Tuhan yang darinya aku diberi kekuatan.
Namun, aku memiliki Tuhan yang darinya aku diciptakan dan akan dikembalikan dan tentu saja harus berbuat seperti apa yang Ia inginkan.
Namun, aku memilik Tuhan yang siksanya tiada batas perihnya dan nikmatnya tiada terbayangkan di kepala. Namun, aku memiliki Tuhan yang tiada pernah tidur melihat gerak hambanya bahkan ke dalam lubuk hati terdalam sekalipun Ia mengetahuinya.
Oleh karena itu, aku berusaha sekuat tenaga untuk bangkit melawan setan.
Oleh karena itu, aku berusaha untuk meninggikan segenap kesabaran atas nikmat dunia yang banyak menyesatkan.
Oleh karena itu, aku berusaha arahkan hati, pikiran, jiwa dan raga untuk melalukan apa yang Tuhan inginkan. Karena aku yakin seyakin yakinnya Dia ada, Dia melihat, dia mendengar, dengan segala kemahaanNya itulah ku berusaha serahkan semua kepadaNya.
Karena aku yakin seyakin yakinnya surgaNya ada, nerakaNya ada dan dengan kedua hal tempat itulah yang akan menjadi tempat kembali ku, surga? Atau neraka?
Walau berat dirasa melawan dunia bagaikan besi paku yang mencoba melepaskan diri dari magnet yang 200 kali lipat dari besar badannya.
Walau terasa sangat berat melakukan ibadah kepadaNya yang bagaikan mencoba mencelupkan diri kedalam genangan lumpur.
Dihina, diasingkan, dicemooh adalah resikonya.
Oleh karena itu aku tidak akan sendirian, ada keluarga, sahabat, guru, dan lingkungan yang akan mencoba melepaskan badanku dari magnet dunia.
Ada keluarga, guru, sahabat, dan lingkungan yang selalu menyadarkan bahwa lumpur itu adalah lebih baik diakhirat nanti dibandingkan air susu di dunia ini.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar